Apa itu Salep Asam Salisilat?

Salep asam salisilat adalah pengobatan topikal untuk kondisi termasuk jerawat, dermatitis seboroik, psoriasis, kutil, jagung, kapalan dan gangguan kulit hiperkeratosis. Bahan aktif utama, asam salisilat, adalah asam beta hidroksi yang berasal dari kulit pohon willow. Selain salep, asam salisilat juga biasa tersedia dalam bentuk toner, gel, bantalan obat, pembersih, sampo, dan krim. Banyak merek salep asam salisilat tersedia di pasaran.

Untuk penderita jerawat, krim asam salisilat bekerja dengan pengelupasan kulit dan mengangkat sel kulit mati lebih efektif. Proses normal di mana sel-sel kulit ditumpahkan dan diganti disebut deskuamasi. Selama proses ini, sel-sel kulit baru dibuat di bawah permukaan kulit. Sel-sel bekerja menuju permukaan, dan sel-sel tua yang berada di permukaan kulit terluar terkelupas.

Pada orang yang rentan terhadap jerawat, sel-sel kulit mati seringkali tidak terkelupas dengan benar, yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan noda. Salep asam salisilat menembus folikel dan memfasilitasi pengangkatan sel kulit mati dari pori-pori. Ini membantu menghilangkan noda saat ini dan mengurangi jumlah jerawat di masa depan. Obat ini juga mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada kulit.

Ketika digunakan dalam perawatan kondisi kulit lainnya, krim asam salisilat bekerja dengan melembutkan dan mengendurkan kulit yang terkena. Beberapa kondisi kulit menyebabkan penskalaan, pengelupasan, dan pertumbuhan sel kulit yang berlebihan. Individu mengoleskan salep ke area tersebut, mendorong sel-sel kulit yang terkena untuk rontok atau menjadi lebih mudah dihilangkan.

Asam salisilat tersedia dalam beberapa kekuatan, dan individu dapat memperolehnya tanpa resep atau dengan resep dokter. Tergantung pada kondisinya, seseorang mungkin perlu menerapkan obat sesering beberapa kali sehari atau sejarang sekali atau dua kali seminggu. Saat mengobati jerawat, biasanya dianjurkan untuk mengoleskan salep ke seluruh wajah satu atau dua kali sehari. Salep harus digunakan terus menerus untuk pengobatan jerawat yang efektif. Ketika seseorang berhenti menggunakan obat, manfaat positifnya akan berhenti.

Sebagian besar efek samping salep asam salisilat bersifat ringan. Beberapa orang mungkin mengalami rasa perih, kering, mengelupas, kemerahan atau iritasi kulit di tempat aplikasi. Iritasi ini dapat mereda dengan penggunaan teratur, dan melembabkan area yang terkena dapat membantu. Ini adalah ide yang baik untuk memulai dengan hanya satu aplikasi sehari untuk menilai reaksi kulit dan kemudian menentukan frekuensi penggunaan yang tepat.