Bagaimana Saya Mengoleskan Krim Mati Rasa Kulit?

Sebelum beberapa prosedur kosmetik yang menyakitkan, orang mungkin membuat kulit mati rasa dengan agen mati rasa topikal. Krim mati rasa kulit dapat dioleskan ke kulit beberapa menit atau beberapa jam sebelum prosedur semacam ini. Setelah kulit dicuci, beberapa lapis krim dapat dioleskan ke kulit. Beberapa orang membungkus area tersebut dengan bungkus plastik, tetapi banyak ahli medis percaya bahwa ini dapat menyebabkan masalah parah dan bahkan bisa berakibat fatal.

Prosedur kosmetik seperti waxing, tato, dan laser hair removal semuanya bisa terasa menyakitkan. Untuk meminimalkan rasa sakit ini, anestesi topikal dapat digunakan. Jenis agen mati rasa ini menumpulkan sensasi di lapisan atas kulit. Beberapa profesional, seperti spesialis hair removal atau seniman tato, mungkin menyediakan jenis agen mati rasa ini, tetapi mereka juga dapat dibeli tanpa resep di sebagian besar apotek.

Krim mati rasa dapat dioleskan ke kulit beberapa menit sebelum prosedur atau beberapa jam sebelum prosedur. Untuk prosedur yang tidak terlalu menyakitkan, seperti waxing, dapat diterapkan kira-kira setengah jam sebelumnya, hanya untuk menghilangkan rasa sakit. Untuk prosedur yang lebih menyakitkan, seperti tato, beberapa lapisan dapat diterapkan, dimulai beberapa jam sebelumnya.

Menerapkan krim mati rasa kulit biasanya sangat mudah. Untuk hasil terbaik, itu harus diterapkan berlapis-lapis. Lapisan tipis pertama-tama harus dioleskan ke kulit dan digosok, diikuti dengan lapisan krim yang lebih tebal, yang tidak boleh digosok. Sebaliknya, itu harus menempel di kulit untuk sementara waktu. Beberapa orang menutupi krim mati rasa dengan bungkus plastik. Ini membantu menghangatkan area tersebut, yang dapat membantu membuat krim lebih kuat.

Banyak ahli medis, bagaimanapun, sangat menyarankan untuk tidak menutupi krim mati rasa kulit dengan bungkus plastik saat berada di kulit. Praktek ini mungkin dapat menyebabkan efek samping yang parah. Praktek ini memungkinkan sejumlah besar krim diserap ke dalam aliran darah.

Para ahli juga memperingatkan agar tidak mengoleskan krim dengan lapisan yang sangat tebal. Jenis krim ini juga hanya boleh dioleskan pada area yang kecil. Juga, panas tidak boleh digunakan untuk membuat krim mati rasa kulit lebih kuat, dan tidak boleh dioleskan pada kulit yang rusak. Penggunaan yang tidak tepat dari jenis agen mati rasa ini dapat menyebabkan efek samping yang parah, termasuk masalah pernapasan dan koma. Dalam beberapa kasus, penggunaan krim mati rasa kulit yang tidak tepat bahkan berakibat fatal.