Apa itu Semprotan Rambut Aerosol?

Semprotan rambut aerosol adalah produk perawatan pribadi yang digunakan oleh wanita dan pria untuk memfasilitasi kontrol yang lebih baik dari gaya rambut yang diinginkan. Semprotan biasanya dikemas di bawah tekanan dalam aluminium atau kaleng baja berlapis timah, dan bahannya terdiri dari berbagai polimer, pelarut, aditif dan propelan. Bagian dalam kaleng tipikal berisi katup yang terpasang pada tabung plastik dan tombol eksternal. Propelan dan bahan lainnya dicampur di dalam katup saat tombol ini ditekan, memungkinkan semprotan diterapkan ke rambut seseorang dalam kabut halus.

Polimer dan aditif yang ditemukan dalam semprotan rambut aerosol berfungsi sebagai sejenis lem ringan untuk menahan rambut seseorang pada tempatnya. Polimer yang paling umum ditemukan dalam semprotan rambut aerosol dikenal sebagai polivinilpirolidin (PVP). Ini adalah versi encer dari zat yang sama yang menyatukan lapisan kayu yang terdiri dari selembar kayu lapis. Vinil asetat terkadang dicampur dengan PPV (PVPVA) sebagai kopolimer, yang memberikan manfaat kontrol rambut yang lebih baik dalam kondisi lembab.

Plasticizing atau aditif silikon biasanya dicampur dengan PPV dan PVPVA. Zat-zat ini, seringkali bahan kimia seperti isopropil miristat atau dietil ftalat, bergabung dengan polimer untuk membuat larutan yang digunakan tidak terlalu kaku dan rapuh saat mengering pada rambut seseorang. Aditif lain mungkin termasuk berbagai anti-korosif yang dimaksudkan untuk mencegah pelarut pembawa berkarat di bagian dalam kaleng.

Pelarut semprotan rambut aerosol merupakan persentase terbesar dari bahan kaleng. Air seringkali menjadi pelarut pilihan, itulah sebabnya aditif anti-korosif diperlukan. Etanol kadang-kadang dimasukkan sebagai pelarut, tetapi di banyak tempat, penggunaannya diatur secara ketat karena potensi masalah dengan polusi udara dan sifat mudah terbakar. Polusi udara telah menjadi faktor perubahan bahan dalam semprotan rambut aerosol sejak tahun 1970-an.

Semprotan rambut pertama kali dipasarkan ke publik pada 1950-an, dan pada saat itu, propelan pilihannya adalah gas chlorofluorocarbon (CFC). CFC dianggap aman, tetapi penelitian ilmiah yang dilakukan selama tahun-tahun berikutnya menentukan bahwa pelepasannya ke atmosfer kemungkinan besar berkontribusi pada penipisan lapisan ozon. CFC sejak itu telah dihapus dari produk aerosol yang dibuat oleh produsen besar.

CFC yang kontroversial dan berpotensi berbahaya pada awalnya digantikan oleh propelan hidrokarbon yang mengandung campuran propana dan butana. Hidrokarbon juga ditentukan untuk menimbulkan kemungkinan risiko penipisan lapisan ozon, yang menyebabkan terciptanya hidrofluorokarbon (HFC). Pada 2011, sebagian besar semprotan rambut aerosol menggunakan HFC untuk mendorong aditif dan polimer yang membuat rambut terlihat segar dan tertata dengan baik.