Apa itu Pasta Gigi Organik?

Pasta gigi organik berbeda dengan pasta gigi biasa karena terdiri dari herbal dan minyak alami. Sebaliknya, pasta gigi biasa mengandung bahan kimia nonorganik dan bahan lainnya. Seperti pasta gigi biasa, pasta gigi organik hadir dalam bentuk gel atau pasta, tanpa bahan kimia keras. Ini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena lebih banyak orang mencari manfaat dari produk yang aman bagi lingkungan serta menyehatkan tubuh.

Minyak alami dan herbal mendominasi sebagai bahan utama pasta gigi organik. Minyak alami yang umum termasuk peppermint dan minyak kayu putih. Beberapa minyak alami lain yang ditemukan dalam pasta gigi organik termasuk kayu manis dan lemon. Gliserin nabati berkontribusi pada pasta gigi organik sebagai pelembab, dan xylitol berfungsi sebagai pemanis alami yang diambil dari jagung, beri, pohon birch dan tanaman, buah-buahan dan sayuran lainnya. Xylitol juga bekerja sebagai alternatif fluoride sebagai pencegah rongga dan plak.

Pasta gigi organik membawa sifat antiseptik yang secara alami membersihkan gigi serta menghilangkan karang gigi dan plak tanpa mengikis enamel. Beberapa produk juga mengklaim dapat menenangkan sensitivitas gigi dan menyembuhkan masalah yang berhubungan dengan sariawan dan radang gusi. Perasa alami dari peppermint dan minyak esensial lainnya juga memberikan nafas segar yang lebih tahan lama dibandingkan dengan pasta gigi merek anorganik, yang cenderung memiliki efek jangka pendek. Minyak yang ditemukan dalam pasta gigi yang organik bahkan telah dikaitkan dengan mengobati rasa sakit, mengurangi stres, melembabkan kulit dan meningkatkan suasana hati.

Meskipun pasta gigi organik dan pasta gigi biasa memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan nafas segar, membersihkan dan memutihkan gigi dan mencegah radang gusi, banyak konsumen lebih memilih pasta gigi organik karena bahan-bahan nabatinya yang alami. Bahan aktif yang ditemukan dalam pasta gigi biasa termasuk bahan kimia sintetis natrium lauril sulfat, fluorida dan hidrogen peroksida. Bahan aktif ini telah diidentifikasi sebagai racun yang dapat menyebabkan masalah mulai dari gangguan kecil hingga masalah kesehatan utama. Bahan kimia sintetis dalam pasta gigi dapat mengikis email gigi dan mengeringkan lapisan mulut, menyebabkan bau mulut dan sariawan. Efek jangka panjang dari penggunaan atau konsumsi pasta gigi berfluoride telah dikaitkan dengan gangguan kesehatan otak, tulang dan ginjal, terutama pada anak-anak.

Sodium lauryl sulfate adalah bahan anorganik lain yang dibuat untuk menambahkan busa ke pasta gigi biasa. Ini adalah bahan yang sama yang ditemukan dalam deterjen, sabun, perawatan rambut dan produk pembersih. Pasta gigi organik biasanya menarik konsumen yang ingin menghindari bahan-bahan yang ditemukan dalam merek pasta gigi paling populer.

Label organik berlaku untuk pasta gigi hanya jika 100 persen bebas dari fluorida, natrium lauril sulfat, hidrogen peroksida, rasa sintetis, dan pewarna makanan. Minyak bumi dan paraben juga harus dihilangkan dari pasta gigi yang organik, karena ini adalah bahan kimia sintetis yang digunakan dalam minyak atau sebagai pengawet kosmetik. Konsumen dapat membeli pasta gigi organik dari sebagian besar toko makanan alami dan online, atau mereka dapat membuatnya sendiri dengan menggunakan soda kue sebagai bahan utamanya.