Apa Itu Animasi Stop Motion?

Animasi stop motion adalah teknik yang digunakan dalam produksi film untuk membuat gambar bergerak dari serangkaian foto atau gambar diam. Prosesnya melibatkan penggunaan objek tetap yang diamankan dalam satu posisi, kemudian difoto dengan kamera. Objek kemudian dipindahkan sedikit, dan foto lain diambil. Ketika semua foto dirangkai, mereka menciptakan ilusi bahwa objek tetap itu bergerak. Animasi stop motion dapat dibuat dengan berbagai macam objek, bahkan manusia, meskipun wayang tanah liat sangat umum digunakan karena tanah liat mudah untuk dimanipulasi selama proses pembuatan film.

Proses pembuatan film animasi stop motion bisa sangat membosankan dan memakan waktu, karena objek harus dimanipulasi dengan tangan di antara setiap foto. Banyak foto yang akan diambil, dan setiap foto mungkin hanya sedikit berubah. Karena lebih banyak foto yang diambil dengan sedikit gerakan, gerakan yang sudah selesai akan terlihat lebih mulus saat dirangkai. Gaya animasi ini seringkali membutuhkan kesabaran yang signifikan dan perhatian yang tajam terhadap detail, karena objek mungkin perlu dimanipulasi dengan lebih dari satu cara di antara setiap bingkai yang diambil.

Maksud asli dari proses animasi stop motion adalah untuk membuat objek tampak seolah-olah bergerak sendiri; prosesnya dimulai pada akhir abad ke-19, dan itu menjadi teknik animasi yang semakin populer selama abad berikutnya. Menjelang akhir abad ke-20, bagaimanapun, teknik animasi lain menjadi lebih banyak digunakan karena lebih cepat, lebih mudah, dan estetis, dan animasi stop motion tidak disukai. Ini masih merupakan teknik animasi yang relatif populer yang telah mengalami kebangkitan di awal abad ke-21, meskipun masih dianggap sebagai proses yang membosankan dan sulit yang sering dihindari oleh studio besar yang ingin menghemat waktu dan uang.

Alternatif yang lebih populer untuk menghentikan animasi gerak adalah pencitraan yang dihasilkan komputer (CGI). Objek pada dasarnya dibuat dan dimanipulasi dalam program komputer, menciptakan gerakan halus yang tidak dapat dicapai dengan gerakan berhenti. Mayoritas animasi modern dilakukan menggunakan CGI, meskipun puritan berpendapat bahwa CGI tidak dapat menciptakan tampilan alami yang sama atau tekstur bernuansa yang dapat dicapai oleh gerakan berhenti. Proses animasi dengan stop motion juga menjadi lebih ramping, dengan boneka yang lebih canggih digunakan dan kamera digital mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah film.