Pola drum mengacu pada ritme yang dieksekusi pada drum kit, mesin drum, dan instrumen perkusi lainnya. Pola drum dihasilkan oleh serangkaian ketukan kuat dan lemah yang diatur dalam berbagai kombinasi. Ketukan sering diatur ke dalam meter, kadang-kadang disebut tanda waktu, seperti 4/4, 3/4, atau 6/8. Dalam kasus 4/4, musisi akan berulang kali menghitung 1-2-3-4, 1-2-3-4.
Meteran sering digunakan sebagai cara untuk mengatur pola drum dan ketukan di dalamnya diserang dengan berbagai cara. Dalam waktu 4/4, ketukan 1 dan 3 adalah ketukan yang kuat dan biasanya beraksen menggunakan bass drum atau crash cymbal. Ketukan lemah, 2 dan 4, ditekankan oleh snare drum, drum lain atau instrumen perkusi. Dalam waktu 3/4, ketukan 1 kuat dan ketukan 2 dan 3 lemah. Beberapa meter diasosiasikan dengan ritme tarian seperti waltz di 3/4 atau shuffle blues di 4/4. Ketukan satu sering disebut downbeat sedangkan ketukan lainnya disebut upbeats. Perbedaannya terletak pada jenis aksen dan pilihan perkusi yang dipilih untuk mengeksekusi setiap ketukan. Selain itu, cymbal juga sering digunakan untuk menambah karakter kuat dan lemahnya beat, seperti misalnya penggunaan crash cymbal pada beat 1 atau 3.
Ketukan bisa digambarkan sebagai ‘denyut bergerak dalam waktu.’ Ketukan yang paling umum sering kali adalah not seperempat yang dilambangkan dengan angka 4 jika mengacu pada 3/4, misalnya. Angka teratas mengacu pada jumlah ketukan, seperti 1-2-3, 1-2-3. Dalam tempo yang lebih lambat, not kedelapan diberi ketukan dan diberi label dengan angka 8. Untuk memperjelas, meteran 6/8 memiliki enam ketukan (1-2-3-4-5-6) dan biasanya memiliki tempo yang lebih lambat. 6/8 paling sering dilakukan dengan ketukan kuat pada ketukan 1 dan kemudian ketukan seminggu pada ketukan 4. Sementara itu, ketukan 2-3 dan 5-6 memainkan ketukan tanpa aksen pada hi-hat atau ride cymbal.
Ketika musisi ingin memecah ketukan lebih lanjut, mereka melakukannya dengan mengatakan “dan.” Drummer dapat memainkan hi-hat pada setiap ketukan, termasuk “dan” (1+ 2+ 3+), sambil memukul bass pada ketukan satu diikuti oleh snare pada ketukan 2 dan 3. Musisi selanjutnya dapat memecah ketukan dengan mengatakan “1-e-and-a, 2-e-and-a.” Ini sering terjadi selama solo drum di mana drummer memainkan serangkaian roll cepat pada tom-tom. Misalnya, 1+ 2+ 3e-dan-a 4-e-dan-a.
Pola drum tidak selalu terbatas pada pengulangan yang ketat dan formula sederhana. Musisi sering memainkan pola kompleks yang mencakup ritme yang mengalir bebas. Seringkali dua instrumen memainkan pola drum yang beraksen satu sama lain. Ini disebut sinkopasi dan didengar dalam gaya apa pun tetapi dengan cepat diidentifikasi dalam reggae, Latin, dan jazz.