Apa itu Relik?

Relik adalah jenis kuil yang digunakan untuk menyimpan relik, yang merupakan benda fisik yang terkait dengan orang suci atau tokoh agama lain dan secara tradisional diyakini memiliki kekuatan penyembuhan supranatural. Relikui sangat berbeda dalam ukuran dan penampilan, tetapi banyak, terutama dari Eropa abad pertengahan, sangat rumit dan dihiasi dengan logam mulia dan permata. Beberapa relikui dirancang untuk dibawa-bawa, baik dibawa sendiri atau dipajang di depan umum dalam prosesi, sementara yang lain dibuat untuk disimpan secara permanen di gereja.

Peninggalan sering kali merupakan bagian dari sisa-sisa fisik orang suci, seperti tulang, meskipun mungkin juga benda yang digunakan atau disentuh oleh orang suci dalam kehidupan, seperti pakaian. Duri Suci dari Mahkota Duri Yesus dan pecahan Salib Sejati adalah peninggalan populer selama periode abad pertengahan, meskipun, seperti yang dilaporkan John Calvin, ada begitu banyak sehingga hanya sedikit yang asli. Mungkin relik yang paling mengesankan adalah tubuh orang-orang kudus tertentu yang tidak dapat rusak, sering kali dipajang secara keseluruhan di sebuah relikui kaca seperti peti mati.

Meskipun relik dipuja dalam agama lain, seperti Buddhisme, relik itu menjadi penting bagi orang Kristen sekitar abad ke-4, dan relikui itu merupakan langkah alami berikutnya. Relik tersebut berfungsi untuk melindungi dan memamerkan relik secara menarik. Tidak semua relikui memungkinkan relik dilihat melalui kaca, tetapi sebagian besar didekorasi secara artistik.

Relikui pertama hanyalah kotak, tetapi sepanjang era abad pertengahan, mereka menjadi semakin dekoratif. Salah satu gaya populer adalah relikui yang dibuat dalam bentuk yang berhubungan dengan relik yang dipegangnya, seperti relikui berbentuk dada untuk tengkorak atau berbentuk lengan untuk tulang lengan. Potongan Salib Sejati dapat disimpan dalam relikui berbentuk salib. Pada Abad Pertengahan kemudian, relikui pribadi dalam bentuk perhiasan, seperti liontin, menjadi populer.

Reformasi Protestan abad ke-16 menandai berakhirnya masa kejayaan relikui, yang oleh Martin Luther dikecam sebagai penyembahan berhala. Namun, relikui masih dibuat, khususnya di negara-negara Katolik dan Ortodoks Timur, dan banyak dari periode abad pertengahan masih dipajang di gereja dan museum.