Glass blowing adalah proses yang digunakan untuk membentuk kaca. Batu kapur, pasir, kalium, dan soda abu pertama-tama harus digabungkan dan dipanaskan dalam tungku dengan suhu lebih dari 2000°F (1093.3°C). Sementara gelas dalam keadaan cair, itu dibentuk.
Untuk melakukan peniupan kaca, artis harus memiliki sumpitan. Ujung sumpitan dipanaskan terlebih dahulu dengan mencelupkannya ke dalam gelas cair saat berada di tungku. Sebuah bola kaca cair diakumulasikan pada sumpitan dan digulung ke atas alat yang disebut marver, yang biasanya berupa lembaran baja tebal yang rata.
Marver penting untuk proses peniupan kaca, karena membuat lapisan luar yang sejuk pada kaca dan memungkinkan untuk dibentuk. Seniman meniupkan udara ke dalam sumpitan untuk membentuk gelembung dengan gelas cair. Jika proyek meminta untuk membuat karya besar, artis dapat membuat gelembung tambahan di atas aslinya.
Dengan proses peniupan kaca, berbagai bentuk dapat dibuat. Dengan menggunakan alat yang disebut pinset, peniup kaca dapat menarik kaca atau membuat detail. Ia juga dapat menggunakan dayung khusus yang terbuat dari grafit atau kayu untuk mendesain bidang datar di kaca.
Untuk mengolah kaca menjadi berbagai bentuk, peniup kaca menggunakan alat yang disebut jack. Jika dia perlu membuat potongan, dia menggunakan apa yang disebut gunting lurus. Gunting berlian, di sisi lain, memotong sebagian besar kaca. Setelah dia membuat potongan dengan ukuran yang sesuai, dia memindahkan potongan itu ke alat yang disebut punty. Di sini, peniup kaca dapat menyelesaikan bagian atas potongan.
Meniup kaca memiliki sejarah sejak sekitar 200 SM. Pada tahun-tahun awal ini, kaca berbentuk dibentuk di sekitar inti yang terbuat dari kotoran atau lumpur. Biasanya, proses ini digunakan untuk membuat wadah yang mampu menampung cairan. Hari ini, digunakan untuk membuat karya seni dan proyek kerajinan. Faktanya, ini adalah salah satu hobi yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat.