Apa itu Cello Listrik?

Cello listrik, atau diperkuat, adalah alat musik petik yang dimainkan dengan busur dalam mode cello tradisional. Jenis cello ini tidak bergantung pada resonansi akustik. Mereka bergantung bukan pada amplifikasi elektronik, seperti halnya gitar elektronik. Instrumen ini memiliki nada yang lebih rendah dari biola dan viola tetapi lebih tinggi dari double bass.

Cello yang termasuk dalam kategori cello elektrik membutuhkan pickup yang memberikan sinyal elektrik. Pickup bisa di dalam bridge, tapi juga bisa dipasang di badan cello. Pilihan lain adalah memasang pickup bawaan. Metode lain juga tersedia untuk memperkuat suara senar cello listrik, tetapi ini kurang umum.

Fakta bahwa cello listrik tidak bergantung pada resonansi akustik berarti bahwa tidak ada alasan untuk memasukkan ruang resonansi dalam desain instrumen. Sifat vertikal cello tetap ada di sebagian besar konsep, tetapi selain itu, seperti apa cello listrik pada akhirnya tergantung pada seberapa banyak visi artistik yang dimiliki perancang. Satu-satunya batasan yang dimiliki seorang desainer adalah bahwa bentuk cello harus menyediakan akses tanpa halangan ke senar dengan busur, dan cello harus seimbang secara fisik agar tetap tegak untuk dimainkan dengan sedikit usaha.

Orang-orang menggunakan cello tradisional terutama dalam musik klasik, baik sebagai instrumen solo, chamber atau ansambel besar. Cello listrik, sebaliknya, digunakan dalam genre seperti pop, rock atau jazz. Pemain biasanya berkoordinasi dengan band kecil yang terdiri dari tiga hingga delapan musisi atau bermain solo. Dalam beberapa kasus, pemain menggunakan cello listrik untuk memberikan sentuhan kontemporer yang edgy pada karya klasik tradisional, tetapi interpretasi ini mengabaikan nuansa asli dari komposisinya.

Keuntungan utama dari cello yang diperkuat dibandingkan cello tradisional adalah bahwa cello yang diperkuat hampir tidak terbatas dalam hal berapa banyak orang yang dapat mendengarnya. Biasanya, cello biasa terdengar hanya untuk jarak yang ditempuh gelombang suara dari instrumen itu sendiri, meskipun pemain cello konser solo dapat menggunakan amplifikasi tidak langsung agar terdengar lebih jelas. Jadi, semakin jauh dari cello, semakin lembut pendengar merasakan volumenya. Dengan cello elektrik, suara merambat dari speaker yang terhubung ke cello, jadi yang penting adalah kedekatan pendengar dengan speaker, bukan kedekatan pendengar dengan pemain cello.

Meskipun beberapa teknik yang diperlukan untuk bermain cello tradisional, seperti posisi membungkuk yang tepat, terbawa ke cello listrik, pemain cello yang menggunakan amplifikasi lebih cenderung menggunakan teknik nontradisional untuk mendapatkan efek yang mereka inginkan dalam musik. Mereka mungkin menggunakan efek wah, misalnya, yang tidak mungkin dilakukan pada cello biasa. Dengan demikian, pemain cello elektrik mungkin mendapati bahwa mereka harus memperlakukan permainan cello elektrik sebagai seni yang terpisah dan berbeda dibandingkan dengan memainkan cello tradisional.