Ada banyak jenis seniman interaktif yang berbeda, tetapi ada satu faktor umum yang mengikat mereka: karya seni mereka sadar akan penonton. Salah satu seniman interaktif tersebut adalah seniman pertunjukan yang menjadi seni itu sendiri. Banyak seniman pertunjukan akan berdandan atau meletakkan benda-benda ke diri mereka sendiri dan turun ke jalan untuk mendapatkan partisipasi dari orang yang lewat. Seseorang dapat menganggap pantomim sebagai seniman pertunjukan, yang akan berinteraksi dengan orang yang berbeda dengan meniru mereka, mengganggu mereka, atau membuat mereka tertawa. Beberapa pameran seni bahkan akan mempekerjakan seniman pertunjukan untuk menjadi instalasi seni bergerak.
Seniman interaktif juga datang dalam bentuk seniman instalasi. Seniman-seniman ini biasanya menyusun semacam konstruksi, instalasi, atau pahatan yang dapat menimbulkan respons dari penonton. Tidak seperti lukisan yang tidak dapat disentuh oleh penonton, banyak seniman instalasi yang mendorong orang untuk menyentuh karya seni mereka, dan bahkan mengatur ulang bentuk instalasi jika memungkinkan. Terkadang, pemerintah kota atau negara bagian bahkan menugaskan seniman instalasi untuk membuat instalasi yang dapat mereka bangun di taman, atau sebagai tengara di jalan.
Seniman jalanan juga merupakan jenis seniman interaktif yang populer, dan mereka juga datang dalam berbagai sub-jenis: seniman grafiti, trotoar, dan bahkan seniman sampah. Seniman grafiti biasanya menggunakan botol cat semprot untuk menggambar karya seni mereka di ruang dinding yang luas untuk dilihat semua orang, dan pada akhirnya, menggoda orang lain untuk menambahkan karya seni mereka sendiri di dinding. Seniman trotoar, di sisi lain, menggunakan kapur dan jalan sebagai media mereka, menggunakan ilusi optik untuk menciptakan seni yang realistis, tetapi tidak logis. Banyak seniman trotoar telah menggambar gambar air terjun, tebing, dan jurang yang dalam di jalan aspal, menguji apakah orang akan cukup takut untuk berjalan di atasnya.
Salah satu jenis seniman interaktif yang mengandalkan teknologi adalah seniman web. Banyak aplikasi membutuhkan tanggapan dari penggunanya, seperti mengklik mouse, mengetik kata, atau menekan tombol “enter”. Beberapa seniman web yang lebih paham teknologi entah bagaimana menjadi seniman instalasi dengan menyiapkan layar sentuh agar audiens mereka dapat mengetuk dan menjalankan jari mereka. Sensor tambahan bahkan dapat dipasang, mengubah karya seni yang ditampilkan saat mendeteksi orang yang lewat atau suara tertentu.
Pada kesempatan tertentu, bahkan penulis bisa menjadi seniman interaktif. Ada beberapa buku yang diterbitkan, terutama di bawah kategori anak-anak, di mana penulis menulis plot dan akhir yang berbeda, dan di bawah halaman tertentu, pembaca akan ditanya halaman apa yang ingin mereka buka. Dengan cara ini, penulis membiarkan pembaca memutuskan bagaimana ceritanya akan berjalan, dan pembaca lain akan memiliki cerita yang sama sekali berbeda dari buku yang sama.