Anak-anak adalah pemain perkusi yang lahir secara alami. Bayi senang bertepuk tangan, sementara kakak laki-laki mereka menghentakkan kaki dan menciptakan permainan tepuk tangan yang rumit dan berirama. Tubuh manusia adalah salah satu alat musik perkusi besar bagi anak-anak, mulai dari gertakan jari hingga tepuk perut. Untuk orang tua dengan bibit musik yang benar, instrumen perkusi gaya anak lainnya termasuk balok kayu, rebana, dan semua jenis drum.
Sulit menemukan anak yang tidak merespons ritme. Cukup berjalan melintasi ruangan bisa menjadi pawai militer yang rumit atau sapuan balet dengan iringan berirama yang disediakan oleh bibir yang berkerut, tangan yang bertepuk tangan, dan suara kaki mulai dari bunyi gedebuk yang dalam hingga kembar tiga berujung goyang. Mengajar bahkan pelajar termuda tentang perkusi untuk anak-anak tidak hanya baik untuk pendidikan musik mereka, tetapi juga baik untuk perkembangan bahasa karena bahasa itu sendiri didasarkan pada ritme suku kata. Seorang anak muda yang belajar tentang pola ritmik akan membedakannya dalam musik, dalam cerita atau puisi, dan bahkan dalam membunyikan klakson di tengah kemacetan.
Menyerahkan anak satu set balok kayu melahirkan seorang musisi. Anak-anak tidak harus membaca musik untuk memahami ritme, dan salah satu cara paling sederhana untuk mengajarkan pelajaran adalah dengan menyarankan balok kayu “sebutkan” nama anak itu. Jika nama depan, tengah, dan belakang masing-masing hanya satu suku kata, anak itu baru saja belajar waktu waltz. Jika salah satu nama menikah dengan dua atau tiga suku kata, pola ritmiknya bertambah rumit.
Ada dunia drum yang membuat perkusi untuk anak-anak. Yang paling murah dibuat dengan merentangkan kertas lilin di atas kotak oatmeal bundar dan mengamankannya dengan karet gelang. Drum tangan kecil berukuran anak-anak tersedia di toko musik dan pendidikan. Drum yang lebih besar seperti djembes Afrika Barat dapat dipakai sehingga pemain perkusi dapat menari dan bermain drum pada saat yang bersamaan. Ketika seorang anak telah mencapai tingkat koordinasi, satu set drum yang dimainkan dengan tongkat dan pedal kaki memberikan tingkat tantangan baru.
Perkusi yang sempurna untuk anak-anak ditemukan dalam musik di seluruh dunia. Alat pengocok bisa berupa labu yang berisi kerikil atau biji kering, atau bisa juga dihias dengan manik-manik yang digantung yang menempel pada kulit labu yang kering. Kerincingan dapat berupa instrumen tangan atau dipakai sebagai gelang kaki. Sebuah rebana memberikan permukaan yang sangat mampu dipukul bersama dengan resonansi berdentang. Tongkat hujan adalah ide anak-anak tentang surga perkusi saat mereka mengarah ke satu atau lain cara untuk memungkinkan riam suara yang berkilauan.