Agresi pada anjing dapat memiliki dasar medis. Agresi yang dipicu secara medis dapat mengakibatkan geraman, gertakan, menunjukkan gigi, dan memposisikan tubuh dalam posisi dominan. Penyebab medis agresi pada anjing termasuk hipotiroidisme, hipoglikemia, dan peradangan otak.
Peradangan otak yang terjadi pada kondisi seperti ensefalitis adalah salah satu penyebab medis paling serius dari agresi pada anjing. Rabies dan distemper adalah dua jenis ensefalitis virus. Dalam kasus radang otak akibat penyakit seperti ensefalitis, agresi biasanya merupakan reaksi neurologis terhadap pengaruh peradangan pada otak.
Hipoglikemia, atau gula darah rendah, adalah kemungkinan penyebab lain dari agresi dan mungkin atau mungkin tidak berhubungan dengan diabetes. Anjing dengan gula darah rendah mungkin merasa bingung dan aneh. Jika mereka merasa rentan, mereka mungkin berperilaku agresif untuk menghindari terlihat lemah. Anjing dengan gula darah rendah mungkin tampak berkaca-kaca dengan tatapan menatap. Kelemahan atau keruntuhan dapat terjadi. Seorang dokter hewan dapat melakukan tes darah sederhana untuk mendiagnosis hipoglikemia.
Hipotiroidisme adalah salah satu penyebab medis paling umum dari agresi pada anjing. Tingkat tiroid yang sangat rendah mempengaruhi suasana hati. Terapi penggantian tiroid telah berhasil meredakan agresi pada anjing dengan hipotiroidisme dalam beberapa kasus. Penambahan berat badan, kelesuan, dan kerontokan rambut dalam jumlah besar adalah gejala lain dari hipotiroidisme.
Lebih dari 50 breed berbeda dan breed persilangan rentan terhadap hipotiroidisme, dan ini adalah salah satu penyebab agresi anjing yang paling banyak dipelajari. Perubahan perilaku, terutama agresi, seringkali merupakan tanda paling awal dari kondisi ini. Bahkan seekor anjing yang dulunya ramah kepada orang asing bisa menjadi agresif jika kadar tiroidnya sangat rendah. Dokter hewan dapat melakukan tes darah untuk mendiagnosis hipotiroidisme.
Penyebab medis agresi pada anjing terkadang lebih halus daripada menggeram dan membentak. Seekor anjing mungkin tiba-tiba mulai berdiri di atas kaki orang atau menghalangi pintu sebagai cara untuk mendominasi. Sindrom Disfungsi Kognitif (CDS), kadang-kadang disebut “penyakit Alzheimer anjing,” dianggap sebagai penyebab lain dari agresi. CDS dapat menyebabkan perubahan perilaku karena hilangnya sel-sel otak yang disebabkan oleh degenerasi otak.