Lahan basah air tawar adalah area tanah yang tertutup atau jenuh dengan air untuk waktu yang lama. Pasokan air tawar dapat berasal dari badan air terdekat, seperti sungai kecil atau sungai. Dalam beberapa kasus, daratan mungkin berada di atas persediaan air bawah tanah, yang disebut saluran air. Beberapa jenis lahan basah air tawar yang paling umum termasuk rawa, rawa, dan rawa.
Rawa adalah jenis lahan basah air tawar pesisir yang secara berkala dapat ditutupi oleh air kurang dari 6 kaki (1.83 m). Kebanyakan rawa tertutup rumput, semak, dan bunga, dan biasanya bukan area yang mendorong pertumbuhan pohon. Rawa menarik bagi berbagai jenis burung termasuk bangau, kuntul, dan angsa. Hewan lain yang hidup di dalam dan sekitar rawa-rawa adalah berang-berang, muskrat, dan cerpelai. Rawa juga merupakan rumah bagi banyak jenis katak, ular, dan kura-kura.
Rawa mirip dengan rawa dalam banyak hal, tetapi tidak seperti rawa, rawa mendorong pertumbuhan pohon yang berlebihan. Selain itu, tidak seperti rawa-rawa, sebagian besar tanah di dalam rawa mungkin cukup kering sepanjang tahun. Rawa adalah tuan rumah bagi banyak jenis hewan eksotis termasuk buaya, caiman, dan nutria. Lahan basah ini juga merupakan rumah bagi banyak jenis ular dan kura-kura, termasuk cottonmouths, mokasin air, dan kura-kura leher ular. Beruang, rusa, dan rakun sering hidup di daerah berhutan lebat yang biasanya mengelilingi rawa-rawa.
Rawa adalah jenis lahan basah air tawar yang jenuh, tetapi tidak sepenuhnya tertutup oleh air. Dalam kebanyakan kasus, rawa memiliki komposisi tanah yang buruk dan tidak mendorong pertumbuhan tanaman. Kebanyakan rawa tertutup rumput, tetapi jarang memiliki semak, pohon, atau bunga. Secara umum, bioma rawa tidak menarik bagi kebanyakan hewan; namun, dalam lingkungan seperti ini, kehidupan serangga dapat berkembang. Kupu-kupu dan capung sering ditemukan di rawa-rawa, begitu juga beberapa jenis nyamuk.
Lahan basah air tawar dapat berada di hampir semua jenis iklim, tidak termasuk gurun. Mereka dapat ditemukan di daerah tropis jauh di bawah khatulistiwa serta di lingkungan kutub yang sedingin es. Salah satu faktor terpenting dalam melestarikan lahan basah air tawar adalah bahwa apa pun iklimnya, tidak boleh berubah secara drastis. Perubahan ekstrim dalam jumlah curah hujan atau suhu dapat memiliki efek yang menghancurkan pada bioma lahan basah. Tanpa cuaca yang baik, daerah tersebut dapat mengering, kehilangan banyak kehidupan hewan dan tumbuhan yang hidup di dalam bioma.