Kenaikan benua adalah fitur bawah air yang ditemukan antara lereng benua dan dataran abyssal. Fitur ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan mewakili tahap akhir dalam batas antara benua dan bagian terdalam dari lautan. Lingkungan di kenaikan benua cukup unik, dan banyak ahli kelautan mempelajarinya secara ekstensif dengan harapan belajar lebih banyak tentang laut dan sejarah geologi.
Sebelum menyelidiki secara spesifik, ada baiknya untuk memiliki gambaran singkat tentang fitur utama dasar laut, dimulai dengan landas kontinen, area air yang relatif dangkal yang membentuk transisi antara dataran tinggi benua dan laut terbuka. Pada kedalaman tertentu, landas kontinen mulai turun tajam, membentuk suatu ciri yang disebut lereng kontinen. Berbeda dengan landas kontinen, lereng benua agak curam, dan ahli geologi menduga bahwa itu mungkin menandai permukaan laut yang lebih awal dalam sejarah Bumi.
Di bagian bawah lereng benua, orang akan menemukan kenaikan benua, sebuah bukit bawah laut yang terdiri dari berton-ton sedimen yang terakumulasi. Di luar ini terbentang dataran abyssal, area dasar laut yang sangat datar yang juga sangat dalam. Dataran abyssal menampung banyak bentuk kehidupan unik yang secara unik beradaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi dingin, tekanan tinggi, dan gelap. Dataran abyssal yang datar terganggu oleh rantai gunung bawah laut yang besar di dekat batas tektonik lempeng bumi.
Pembentukan kenaikan benua adalah proses yang konstan dan sangat lambat. Saat sungai dan aliran sungai melintasi daratan, mereka mengambil sedimen, lanau, dan berbagai bahan lainnya, yang secara bertahap terbawa ke laut. Beberapa dari sedimen ini mengendap di landas kontinen, tetapi yang lain melayang menuruni lereng benua untuk membentuk kenaikan benua. Kenaikan benua seringkali sangat kaya nutrisi, karena sedimen yang dikandungnya, dan dapat menarik bermacam-macam makhluk bawah laut yang mencari makanan ringan.
Makhluk laut ini, pada gilirannya, menyumbang lebih banyak sedimen. Selama ribuan tahun, kenaikan benua mengambil bentuk irisan padat material yang telah menetap di dasar lereng benua, seperti detritus yang menumpuk di dasar tebing. Dinamakan fitur tersebut karena menciptakan karakteristik kenaikan tiba-tiba dari dasar laut yang sangat khas pada layar radar yang digunakan oleh kapal. Ini mengingatkan kapal akan fakta bahwa mereka mendekati landas kontinen, menunjukkan bahwa daratan tidak boleh terlalu jauh.