Apa itu Keong?

Keong adalah moluska gastropoda laut dengan cangkang spiral yang terkenal dan daging yang dapat dimakan mirip dengan abalon, moluska lain yang dapat dimakan. Keong ditemukan di perairan Selatan, khususnya Karibia, dan telah digunakan sebagai sumber makanan selama berabad-abad. Ada sejumlah kegunaan keong, mulai dari irisan mentah tipis dalam salad segar hingga irisan yang dilapisi tepung roti dan digoreng. Beberapa penjual ikan membawa keong selama musim puncak musim panas, dan juga tersedia beku dan kalengan di daerah lain.

Dua genera dianggap keong, Strombus dan Cassis. Dari keduanya, Strombus jauh lebih terkenal dan bermanfaat secara kuliner, meskipun sayangnya beberapa spesies dalam genus tersebut dianggap terancam karena pemanenan yang berlebihan dan hilangnya habitat. Keong bergerak dengan gerakan melompat yang khas, disebabkan oleh otot-otot tubuh tegang mereka untuk menarik diri ke depan. Keong juga memiliki tangkai mata panjang seperti siput dan makan di sepanjang dasar laut.

Saat dipanen, hampir setiap bagian dari keong digunakan. Daging dikeluarkan dari cangkangnya dan dipotong untuk digunakan dalam berbagai hidangan termasuk semur dan sup krim, dan mungkin juga digoreng, dimakan seperti burger, atau dikukus. Potongan besar biasanya empuk, karena daging keong bisa jadi keras dan kenyal. Masakan Karibia memiliki sejumlah kegunaan untuk keong, dan juga populer di Eropa Selatan dan Asia Timur.

Cangkang juga memiliki sejumlah kegunaan. Beberapa orang menggunakan cangkang keong seperti terompet, karena ruang spiral dapat membuat alat musik yang unik. Yang lain mengukir cangkang menjadi cameo dan perhiasan lainnya, karena keong membentuk lapisan cangkang saat dewasa, seringkali dalam warna berbeda yang akan menciptakan kontras saat cangkang diukir. Ornamen cangkang juga terkadang dibuat dari keong, terutama di Karibia.

Saat memilih keong segar di pasar, konsumen harus mencari spesimen yang kuat yang tidak terlihat berlendir atau berubah warna. Idealnya, daging harus disimpan pada suhu dingin di nampan yang dikeringkan dengan baik, dan harus dipisahkan dari ikan dan moluska lainnya, terutama jika akan dimakan mentah. Keong segar akan disimpan selama sekitar dua hari di bawah lemari es, dan paling baik digunakan segar. Konsumen yang peduli dengan perikanan berkelanjutan harus menghindari Strombus gigus, keong ratu, yang dianggap sebagai spesies hewan yang berisiko. Di bawah Konvensi Perdagangan Spesies Terancam Punah (CITES), ratu keong sangat dibatasi.