Elang peregrine adalah elang yang tersebar luas yang telah menjadi sangat terkenal di kalangan manusia, berkat kecenderungan mereka untuk bersarang di gedung-gedung tinggi dan jembatan di daerah perkotaan. Elang peregrine mewakili kisah sukses yang luar biasa, karena burung-burung ini pernah hampir dimusnahkan di Amerika Utara. Namun, berkat upaya pemulihan yang sangat terfokus, stok elang peregrine pulih kembali, dan hari ini burung-burung itu berlimpah sekali lagi.
Ahli biologi mengenal burung ini secara resmi sebagai Falco peregrinus, dan sejumlah subspesies dikenali di daerah terpencil. Elang peregrine terkenal sangat cepat, dan burung secara historis telah digunakan cukup luas dalam elang. Penggunaan elang peregrine ini berlanjut, dengan beberapa orang menggunakan burung untuk rekreasi, sementara yang lain menggunakan elang peregrine untuk hal-hal seperti pengendalian hama.
Burung-burung ini memiliki bulu abu-abu dan putih yang khas, bersama dengan siluet elang klasik. Mereka umumnya seukuran gagak besar, dan mereka lebih suka daerah yang sangat tinggi dan terisolasi untuk sarang mereka. Di lingkungan alami, elang peregrine bersarang di tebing tinggi dan pohon tinggi, sementara elang yang bertempat tinggal di daerah perkotaan memanfaatkan gedung pencakar langit dan instalasi manusia besar lainnya. Terkadang hal ini menyebabkan kehebohan; beberapa kota dengan elang peregrine penduduk memiliki kamera elang di situs web mereka sehingga warga dapat mengawasi burung “mereka”.
Jangka hidup elang peregrine adalah sekitar 16 tahun, dan pasangan burung untuk hidup, umumnya sekitar usia dua tahun. Sepasang peregrine akan kembali ke tempat bersarang yang sama dari tahun ke tahun, yang dapat menjadi masalah di daerah perkotaan, di mana sarang dapat rusak atau hancur karena aktivitas manusia. Dalam beberapa kasus, kota telah berusaha untuk merelokasi pasangan bersarang untuk keselamatan mereka sendiri.
Elang bebek, seperti elang peregrine kadang-kadang dikenal, memiliki jangkauan yang sangat luas. Burung-burung ini dapat ditemukan di setiap benua di Bumi kecuali Antartika, hanya menghindari daerah tropis dan ketinggian yang sangat tinggi. “ka-ka-ka” khas dari peregrine berburu dikenal banyak orang di seluruh dunia, berkat ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dari burung-burung ini.
Populasi elang peregrine sangat terancam pada tahun 1970-an, ketika pestisida seperti DDT sangat merusak kesehatan burung. Sebelum efek pestisida tersebut disadari, banyak elang dewasa yang mati, sedangkan telurnya pecah atau gagal menetas akibat kontaminasi pestisida. Upaya bersama dari para konservasionis dan pejabat pemerintah yang peduli mengarah pada larangan pestisida berbahaya, yang memungkinkan peregrine membangun pijakan yang kuat di dunia.