Apa itu Kobra?

Kobra dikenal luas sebagai salah satu ular paling berbisa di Bumi. Meskipun reptil pemalu jarang menyerang manusia, satu gigitan ular sering kali mematikan. Sebagian besar kobra dapat ditemukan di daerah kering di Asia Tenggara, Eropa, Australia, dan India. Ular berbisa ini juga dikenal sebagai satu-satunya ular di dunia yang membangun sarang untuk telurnya.

Ular kobra adalah anggota keluarga elapidae. Lebih dari 100 jenis ular ini ada. Jenis yang paling agresif, king cobra, mengandung racun yang cukup dalam satu gigitan untuk membunuh seekor gajah, atau 20 orang. Kobra bisa tumbuh hingga 13 kaki (4 meter) panjangnya, dan beratnya bisa mencapai 20 pon (9 kilogram).

Ular dalam keluarga kobra dibedakan oleh tudung mereka, atau ekstensi tulang rusuk, yang memanjang di belakang mata mereka. Tudung ini menyala ketika ular mendesis dan menjadi mudah tersinggung atau marah. Tanda dan warna kobra berbeda-beda menurut spesiesnya. Beberapa, seperti kobra berkacamata, memiliki pola berbentuk kacamata, sementara yang lain, seperti king kobra, memiliki garis-garis. Kebanyakan kobra berwarna coklat, zaitun, atau kuning, dan mungkin memiliki bintik hitam atau putih.

Anggota keluarga ular ini dapat hidup hingga 20 tahun di alam liar. Setelah dewasa, satu-satunya spesies yang mengancam ular adalah manusia dan luwak. Hampir semua hewan kecil dapat dimakan oleh ular jenis ini. Kebanyakan kobra lebih suka memakan hewan pengerat kecil dan burung. Telur, ikan, dan kadal mungkin menjadi bagian dari makanan mereka juga. King kobra khususnya suka memakan ular lain.

King kobra dikenal sangat melindungi telurnya selama inkubasi, yang biasanya berlangsung selama dua setengah bulan. Meskipun kedua orang tua menjaga sarang, induk kobra khususnya sering menolak untuk meninggalkan sarang berikutnya tanpa dijaga sampai ular muda menetas. Sarang khas akan berisi 20 hingga 40 telur. Tukik biasanya berukuran panjang 20 inci (50 sentimeter), dan dilahirkan dengan racun yang sangat kuat.

Meskipun banyak orang takut dengan jenis ular ini, pemangsa sebenarnya dapat membantu manusia. Seperti banyak ular lainnya, kobra memakan hama, seperti tikus dan ular lainnya, yang biasanya mengganggu manusia. Racun kobra juga digunakan dalam beberapa obat, seperti pereda nyeri. Meskipun king kobra terkenal karena penggunaannya oleh pawang ular di Asia Selatan, ular tidak dapat mendengar musik itu sendiri. Sebaliknya, ular menanggapi gerakan dan getaran seruling.