Apa itu Pemetikan Glasial?

Perubahan iklim umumnya mengacu pada pemanasan atmosfer dan perubahan pola cuaca yang mungkin disebabkan oleh proses dan emisi buatan manusia. Iklim telah berjalan dalam siklus sepanjang sejarah dan glasiasi biasanya adalah salah satu contohnya. Area es yang luas telah membentuk lanskap di banyak bagian dunia, membentuk kembali formasi batuan dengan proses seperti abrasi dan pemetikan glasial. Potongan batuan dasar dapat pecah saat gletser lewat, dan menjadi beku di dalam es. Batuan biasanya berjalan di sepanjang dasar es, dan fitur baru di batuan dasar sering terbentuk karena es terkadang berulang kali maju dan mundur.

Pemetikan glasial sering terjadi saat es yang maju mendorong batuan dasar yang retak. Istirahat tambahan dapat terbentuk sebagai akibat dari stres, sementara suhu yang lebih hangat dan gesekan dari pergerakan gletser dapat menyebabkan pencairan. Air kemudian bisa masuk ke celah lain di batu, melemahkannya karena kekuatan atau dengan membekukan kembali, dan memecah lebih banyak bagian.

Abrasi adalah proses lain yang mempengaruhi batuan dasar saat gletser melewatinya. Es, serta puing-puing di dalamnya, dapat mengikis berbagai permukaan. Partikel kecil dapat memoles batuan dasar, sedangkan kerikil dan batu besar biasanya meninggalkan bekas goresan yang dapat diperiksa untuk menentukan pergerakan gletser. Konsentrasi dan kekerasan batuan yang terperangkap serta kecepatan es biasanya mempengaruhi tingkat erosi. Abrasi dan pemetikan glasial terkadang terjadi secara bersamaan, dan sering diidentifikasi dengan formasi batuan berbentuk peluru.

Pemetikan glasial dapat terjadi di zona, di mana sejumlah besar batu pecah. Di dekatnya sering ada danau yang terbentuk ketika gletser mencair dan genangan air di daerah itu. Abrasi biasanya terlihat di sisi lain danau ini, sedangkan formasi batuan yang disebut moraine biasanya menandai titik terjauh yang telah dicapai gletser.

Bukti pemetikan glasial dan jenis erosi lainnya dapat ditemukan di seluruh dunia. Hal ini sering terlihat di Amerika Serikat serta Kanada sebagai akibat dari lapisan es yang terbentuk selama zaman es terakhir, yang disebut periode glasiasi Wisconsin. Formasi batuan yang dihasilkan oleh gletser umumnya ditemukan di Connecticut dan Iowa, sedangkan tanah di tempat yang sekarang menjadi Finlandia dan Swedia terbentuk selama zaman es sebelumnya. Banyak lanskap telah dibentuk oleh pemetikan glasial dan proses lainnya, sementara beberapa pulau modern juga dibentuk oleh glasiasi.