Apa itu Pygeum Africanum?

Juga dikenal sebagai pohon plum Afrika, atau Red Stinkwood, Pygeum africanum adalah pohon dengan nilai obat yang terbukti. Kulit pohon adalah sumber obat yang dapat mengobati kondisi yang disebut hiperplasia prostat jinak pada pria, dan para ilmuwan juga meneliti kemungkinan bahwa itu dapat membantu orang dengan disfungsi seksual. Pygeum africanum berasal dari Afrika SubSahara, dengan kisaran dari Kamerun hingga Ethiopia dan turun ke Afrika Selatan.

Pygeum africanum dapat tumbuh setinggi sekitar 148 kaki (sekitar 45 m), dan dapat tumbuh lebih dari 3 kaki (sekitar 1 m) dalam satu tahun. Rentang alamnya adalah hutan pegunungan Afrika, antara 5900 kaki hingga 7200 kaki (sekitar 1800-2200 m) di atas permukaan laut. Pohon ini lebih menyukai lingkungan dengan banyak hujan, dan tahan terhadap tingkat es rata-rata. Selain pertumbuhannya yang liar, pohon ini juga dibudidayakan oleh manusia sebagai tanaman hias. Nama ilmiah lain untuk pohon itu adalah Prunus africana.

Kulit pohonnya berwarna coklat, abu-abu atau kemerahan, dan memiliki penampakan retakan yang khas. Tumbuh bunga putih kecil dan buah berwarna ungu-merah yang terlihat mirip dengan ceri, dan kulitnya mengandung zat yang berguna untuk obat. Karena panen kulit kayu secara intrinsik merusak pohon, penggunaannya sebagai obat dapat merusak populasinya, dan pada 2011, pohon tersebut dianggap terancam punah.

Secara tradisional, orang Afrika menghancurkan kulit kayu Pygeum africanum menjadi bubuk dan memberikannya kepada orang yang mengalami kesulitan buang air kecil. Demam, malaria, dan masalah ginjal adalah kondisi lain yang digunakan untuk kulit kayu. Pengobatan konvensional Eropa meneliti efek ekstrak kulit kayu pada suatu kondisi yang disebut hiperplasia prostat jinak, yang menyebabkan pembesaran prostat dan mencegah urin mengalir dengan baik. Obat itu terbukti bekerja dan digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk kondisi di beberapa wilayah Eropa.

Bidang pengobatan lain yang kulitnya mungkin memiliki aplikasi termasuk disfungsi seksual. Pada tahun 2011, penelitian ini tidak lengkap, meskipun karena Pygeum africanum tampaknya memiliki efek menenangkan pada peradangan, hal ini dapat memperbaiki disfungsi yang disebabkan oleh peradangan pada area saluran reproduksi. Meskipun penelitian ilmiah tidak membuktikan secara pasti bahwa kulit kayu efektif untuk mengobati kebotakan pada pria, beberapa obat herbal mengandungnya.