Apa itu Python Woma?

Ular woma python adalah spesies ular pembatas yang ditemukan di sebagian besar wilayah Australia. Disebut juga sand python atau Ramsay’s python, ular ini lebih menyukai iklim kering, biasanya hidup di dataran pasir atau di padang pasir. Ini terkait erat dengan python berkepala hitam, satu-satunya anggota lain dari genusnya. Nama ilmiah ular sanca woma adalah Aspidites ramsayi.

Kedua spesies genus Aspidites unik karena tidak adanya lubang penginderaan panas kecil di rahang mereka. Lubang-lubang ini, atau lubang-lubang, biasa ditemukan pada spesies ular piton lainnya. Lubang memungkinkan sebagian besar ular sanca merasakan panas tubuh mangsanya.

Seperti semua ular sanca, ular sanca woma tidak berbisa, tetapi memiliki gigi. Rata-rata 5 kaki (sekitar 1.5 m), ular sanca woma dapat mencapai panjang hampir 10 kaki (kira-kira 3 m). Mereka paling sering berwarna cokelat atau cokelat, dengan garis horizontal yang lebih gelap di sepanjang panjangnya. Kepala sempit mereka biasanya berwarna oranye dan menyatu dengan tubuh tebal mereka, yang lancip ke ekor tipis. Bagian bawahnya pucat dan biasanya berwarna krem.

Python woma aktif di malam hari. Pada siang hari, ia hidup di batang kayu atau rerumputan yang lebat, bahkan terkadang berlindung di liang hewan. Ular sanca ini memakan kadal, mamalia kecil, dan burung tanah. Karena kebal terhadap bisa ular, ular sanca woma juga memakan banyak spesies ular berbisa.

Ular konstriktor menangkap mangsanya dengan rahangnya, lalu melingkari hewan itu, meremasnya sampai mati lemas. Selain teknik ini, ular sanca woma juga memiliki taktik lain untuk menangkap mangsanya; ular ini sering menyerang di dalam liang mangsanya, menghancurkan hewan itu ke dinding rumahnya. Mangsa yang ditangkap menggunakan pendekatan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mati daripada yang ditangkap dengan teknik meremas tradisional, sehingga ular sanca betina dewasa sering kali mengeluarkan bekas luka dari mangsa yang berkelahi.

Ular sanca woma kawin dari Mei hingga Agustus. Betina bertelur lima hingga 19 telur dan kemudian melingkari telur untuk melindungi dan mengeraminya. Penetasan muda setelah dua atau tiga bulan dan, setelah menetas, dibiarkan sendiri.

Pada 2010, ular sanca woma dianggap terancam punah dan dilindungi oleh Undang-Undang Konservasi Satwa Liar Australia Barat. Dua faktor telah berkontribusi pada penurunan spesies ini. Terutama, pembangunan perkotaan telah menghancurkan sebagian besar habitatnya, mengurangi tidak hanya daerah di mana ia dapat hidup, tetapi juga kelimpahan spesies mangsa di daerah tertentu. Juga, pengenalan rubah non-asli sebagai predator telah mempercepat penurunan ular ini.