Konservasi karang merupakan salah satu jenis kegiatan pelestarian lingkungan yang berfokus pada pelestarian terumbu karang dunia. Terumbu karang diyakini menawarkan rumah bagi seperempat hewan laut dunia, dan merupakan salah satu ekosistem paling beragam di dunia. Perubahan iklim, polusi, peningkatan populasi di sepanjang pantai dunia, dan penangkapan ikan yang berlebihan diyakini berkontribusi terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang dunia. Konservasi karang berupaya melindungi terumbu karang dunia dengan mengubah praktik penangkapan ikan dan wisata, serta membantu memperkenalkan praktik kehidupan berkelanjutan yang dapat membantu mengurangi kerusakan ekosistem karang. Jika terumbu karang dunia dibiarkan memburuk dan mati, keanekaragaman hayati laut akan menderita, demikian juga ekonomi lokal yang bergantung pada ikan terumbu karang untuk makanan dan pariwisata untuk perdagangan.
Para ilmuwan percaya bahwa terumbu karang adalah beberapa ekosistem paling sensitif di dunia. Akibatnya, mereka umumnya yang pertama menderita dampak perubahan iklim dan polusi. Para ahli percaya kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh polusi dan perubahan iklim bisa menjadi indikasi konsekuensi lingkungan yang lebih parah di masa depan.
Pemeliharaan ekosistem karang yang sehat juga dianggap penting bagi masyarakat yang mengandalkan ekosistem tersebut untuk perdagangan pariwisata dan makanan. Banyak komunitas pesisir di Indonesia dan Amerika Tengah, serta lokasi lain, mengandalkan terumbu karang yang sehat untuk menyediakan ikan yang menjadi makanan utama penduduk asli. Wisatawan sering berduyun-duyun ke daerah ini untuk melihat terumbu karang dan ikan yang hidup di sana. Banyak spesies ikan laut mengandalkan kemampuan untuk berkumpul di terumbu karang selama waktu-waktu tertentu dalam setahun, bahkan jika mereka tidak hidup di sana sepanjang tahun.
Tujuan konservasi karang antara lain mengajarkan masyarakat setempat untuk merawat ekosistem karangnya, dan membantu merevitalisasi karang dengan memasukkan kembali berbagai spesies ke kawasan karang yang rusak. Penangkapan ikan dapat dilakukan dengan cara yang tidak merusak terumbu karang. Trawl di dasar laut umumnya tidak disarankan, dan batasan berapa banyak ikan yang bisa ditangkap sering kali diberlakukan. Konservasi karang juga secara umum membutuhkan minimalisasi pencemaran dari masyarakat pesisir, dan pengaturan pariwisata agar lalu lintas wisatawan yang padat tidak menurunkan kualitas ekosistem karang. Karena naiknya permukaan laut dan suhu dapat mempengaruhi ekosistem karang, para ilmuwan biasanya menyarankan konservasi energi di seluruh dunia secara keseluruhan yang dapat membantu memperlambat perubahan iklim.