Serigala Arktik, juga dikenal sebagai Canis lupus arctos, adalah subspesies dari serigala abu-abu dan karnivora yang akan memakan berbagai macam mangsa. Spesies ini telah berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Arktik, menjadi mudah dibedakan dari spesies serigala lainnya. Hidup di lingkungan yang sangat keras, makhluk-makhluk ini harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk menemukan makanan yang cukup. Meskipun umumnya nomaden dengan wilayah yang luas, serigala Arktik tidak bermigrasi. Seperti spesies serigala lainnya, serigala Arktik adalah hewan yang sangat sosial yang hidup dalam kelompok keluarga kecil atau berkelompok dengan hierarki yang kompleks.
Berbeda dengan serigala abu-abu, serigala Arktik memiliki bulu putih dominan yang membantu memberikan kamuflase yang sesuai dengan lanskap tundra Arktik. Selain warna bulu, serigala Arktik mudah dibedakan dari serigala lain karena cenderung memiliki kerangka yang lebih kecil dan lebih kompak dengan kaki dan moncong yang lebih pendek, serta mantel yang lebih padat dan lebih tebal. Adaptasi ini memberikan kehangatan ekstra dan mengurangi paparan suhu beku habitatnya.
Tundra Arktik memiliki kegelapan abadi selama lima bulan setiap tahun ketika Bumi tertutup salju tebal dan es dan, bahkan saat terpapar, tanah masih sering membeku. Ini berarti hanya ada sedikit vegetasi untuk mendukung herbivora yang diandalkan serigala sebagai mangsa. Oleh karena itu, serigala kutub harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk menemukan makanan yang cukup untuk menghindari kelaparan dan mendukung kawanannya. Kisaran satu paket serigala Arktik bisa mencapai 800 mil persegi (2072 kilometer persegi). Dengan keseimbangan alam yang rapuh dan genting di habitat serigala kutub, populasi serigala kutub sangat berfluktuasi sesuai dengan cuaca.
Kelangkaan mangsa yang disukai, seperti lembu kesturi dan karibu, berarti bahwa pemangsa yang luar biasa ini harus mengambil mangsa yang sesuai yang tersedia. Ini termasuk anjing laut, burung bersarang, lemming, dan hewan pengerat serta mamalia lainnya. Persaingan antara kawanan serigala dan beruang juga membatasi ketersediaan mangsa yang lebih besar.
Meskipun fluktuasi populasi yang signifikan, serigala Arktik tidak dianggap terancam punah. Hal ini terutama disebabkan oleh lingkungan yang tidak ramah di mana spesies ini bertahan hidup. Ancaman terbesar bagi sebagian besar spesies berasal dari manusia dalam bentuk perambahan dan pengembangan, hilangnya habitat, dan perburuan. Serigala Arktik menghadapi risiko minimal dari manusia karena kondisi ekstrim di tundra Arktik, di mana manusia dalam jumlah besar sangat jarang.
Ukuran paket rata-rata sekitar enam hingga delapan individu dan ada hierarki sosial yang kompleks. Umumnya, hanya ada satu pasangan pemuliaan di dalam kelompok dan ini adalah jantan dan betina alfa, atau pemimpin kelompok. Sebagian besar tugas dibagi di antara kawanan, termasuk menyediakan makanan, membesarkan anak, dan mempertahankan kawanan dan wilayah.