Apa itu Permafrost?

Permafrost adalah tanah yang tetap pada atau di bawah titik beku selama dua tahun atau lebih. Istilah ini sebenarnya agak menyesatkan, karena tidak diperlukan embun beku. Batuan dasar yang membeku secara permanen, misalnya, juga dapat disebut sebagai permafrost, seperti halnya tanah beku yang sangat kering. Antara 20-25% permukaan bumi tertutup lapisan es — juga dikenal sebagai tanah kriotik — meskipun jumlah ini mulai berfluktuasi secara liar di awal abad ke-21 akibat pemanasan global.

Agar tanah menjadi seperti ini, iklimnya harus sangat dingin. Sebagian besar waktu tanah dalam kondisi ini sangat mirip dengan suhu udara, dan ditemukan di daerah kutub dunia. Permafrost Alpine ditemukan di daerah pegunungan di daerah lintang yang lebih rendah, dan serupa lainnya dapat ditemukan terlihat di permukaan bumi. Dalam beberapa kasus, lapisan es berusia ratusan ribu tahun, dalam hal ini dianggap “memfosil”, terakumulasi selama periode waktu yang memakan waktu ribuan tahun dan tidak mungkin mencair dalam kondisi iklim saat ini.

Seperti yang bisa dibayangkan, tanah kriotik memiliki dampak radikal pada daerah di mana ia ditemukan. Ini menghambat pertumbuhan tanaman yang membuat hewan sulit berkembang. Ini juga membantu menahan erosi, karena pada dasarnya menyatukan tanah, dan menghadirkan sejumlah tantangan bagi orang-orang. Membangun di atas permafrost itu rumit, karena jika mencair maka struktur yang dibangun di atasnya bisa runtuh. Demikian pula, pipa utilitas di daerah dengan tanah kriotik harus dipasang di atas tanah untuk keselamatan, karena dapat melelehkan tanah dan menyebabkan masalah, atau dapat retak terbuka jika tanah meleleh dan tanah mengendap.

Para peneliti secara khusus tertarik pada area “permafrost berkelanjutan”, di mana tanah kriotik sangat luas dan telah ada untuk jangka waktu yang lama. Hal ini sering menimbulkan pola-pola khas di dalam tanah yang menarik untuk diamati, dan penyebaran atau penyusutan tanah dapat menjadi indikator adanya masalah lingkungan. Di negara-negara Arktik, misalnya, garis permafrost yang menyusut telah berkontribusi besar terhadap erosi.

Wilayah permafrost di dunia juga menarik bagi para arkeolog dan sejarawan. Frost adalah pengawet yang sangat baik, benar-benar membekukan artefak pada waktunya. Selain menemukan sisa-sisa manusia dan hewan di tanah kriotik, para peneliti juga menemukan bahan organik seperti tekstil, kulit, dan keranjang yang biasanya akan membusuk.