Tokek ekor daun dikenal dengan bentuk ekornya yang khas. Menurut Kebun Binatang Oakland, 10 spesies tokek ini termasuk dalam keluarga Uroplatus. Semua tokek ekor daun memiliki ekor yang lebih lebar di bagian tengah daripada di bagian pangkal. Pada beberapa spesies, ekornya sangat mirip dengan penampilan daun, sementara yang lain memiliki ekor yang lebih berbentuk spatula. Kebanyakan tokek jenis ini asli Madagaskar.
Seperti semua tokek, varietas berekor daun dapat memanjat permukaan vertikal. Mereka bahkan mampu menskalakan permukaan licin seperti kaca. Tokek bisa menjatuhkan ekornya saat ketakutan atau diserang. Ekor yang terlepas dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian penyerang sehingga tokek dapat melarikan diri ke tempat yang aman. Tokek akan meregenerasi ekor baru, meskipun ukuran ekor baru mungkin tidak sama dengan aslinya.
Di alam liar, tokek ekor daun hidup sekitar tiga sampai lima tahun. Di bawah kondisi penangkaran, mereka dapat bertahan hidup hingga 15 tahun. Mereka memakan makanan serangga seperti ngengat, jangkrik, dan ulat. Tokek ekor daun penangkaran membutuhkan perawatan yang sama seperti tokek dan kadal penangkaran lainnya, dengan kandangnya menduplikasi habitat aslinya sedekat mungkin.
Ada enam spesies Uroplatus yang biasa dipelihara di penangkaran. Tokek ekor daun yang umum, atau Uroplatus fimbriatus, adalah yang terbesar, dengan panjang sekitar 12 cm. Matanya berwarna kuning, dan tubuhnya memiliki pola garis vertikal. Tokek ini juga dikenal sebagai tokek ekor daun raksasa.
Tokek ekor daun setan, atau Uroplatus phantasticus, adalah salah satu yang terkecil, tumbuh hingga 3.5 inci (9 cm). Namanya berasal dari tonjolan seperti tanduk di kepalanya dan fakta bahwa matanya sering merah. Ekor tokek ini terlihat seperti daun kering dan mudah disamarkan di antara serpihan daun. Tokek ekor daun setan ditemukan dalam berbagai warna, termasuk ungu, coklat, dan oranye.
Baik tokek Henkle maupun tokek ekor daun tumbuh hingga panjang sekitar 10 cm. Tokek ekor daun Henkle, atau Uroplatus henkeli, dapat ditemukan dalam warna dari putih hingga oranye. Tokek ini memiliki ekor yang dapat memegang sehingga mereka dapat membungkus cabang-cabang pohon. Tokek ekor daun berjajar, atau Uroplatus lineatus, dibedakan oleh lapisan mulut hitam dan sering kali akan mengibaskan ekornya untuk dipamerkan. Tokek ekor daun berlumut, atau Uroplatus sikorae, dan tokek ekor daun Eban, atau Uroplatus ebanaui, juga terkadang disimpan di penangkaran.