Apa itu Promontory?

Sebuah tanjung adalah sebidang tanah yang secara signifikan lebih tinggi dari tanah tetangga atau air. Fitur geografis ini dapat ditemukan dalam bentuk besar dan kecil di seluruh dunia, dan tanjung telah lama menjadi fitur catatan bagi manusia, karena mereka memberikan pemandangan yang sangat baik dari daerah sekitarnya. Di lautan, sebuah tanjung mungkin dikenal sebagai tanjung, sementara di darat sebuah tanjung kadang-kadang bisa disamakan dengan bukit yang curam. Dalam kedua kasus, proses pembentukannya sama.

Erosi adalah kekuatan pendorong di balik pembentukan tanjung. Angin, hujan, dan gravitasi menggerogoti permukaan Bumi selama ribuan tahun untuk membentuk fitur seperti tanjung dan lembah, di antara banyak lainnya. Biasanya, batuan di tanjung jauh lebih keras daripada batuan dan sedimen di sekitarnya, yang aus lebih cepat untuk meninggalkan tulang belakang atau punggungan keras yang menjadi tanjung. Perbedaan komposisi batuan dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor geologi.

Biasanya, sisi tanjung curam, membuatnya tampak lebih seperti tebing. Sisi-sisinya mungkin juga sangat bergerigi, di mana urat-urat batu yang lebih lembut telah digerogoti untuk meninggalkan batu yang lebih keras. Seiring waktu, bagian atas tanjung cenderung menjadi datar, dan pengendapan menciptakan lapisan tanah yang dapat mendukung tanaman kasar, pohon, dan rerumputan. Karena sebuah tanjung lebih tinggi dari daratan di sekitarnya, mungkin akan sangat berangin, yang dapat mengganggu flora dan fauna.

Banyak benteng dan kastil bersejarah telah dibangun di atas tanjung, karena mereka memberikan pemandangan luas ke negeri tetangga. Benteng tanjung bersejarah tersebar luas di seluruh Inggris dan Irlandia, karena lanskap dan kondisi cuaca di sana mendorong pembentukan tanjung. Anda mungkin juga telah memperhatikan bahwa inti dari beberapa kota terletak di tanjung, meskipun urban sprawl mungkin telah mengaburkan bentuk tanjung.

Di lautan, tanjung biasanya dibedakan dari fitur seperti tanjung dan semenanjung dengan bentuknya. Tanjung di laut panjang dan sempit, seperti jari-jari tanah, bukan lebih luas, seperti tanjung. Mereka tidak cukup besar untuk dianggap semenanjung sejati, meskipun mereka berbagi tebing curam dengan semua fitur geologis ini. Seiring waktu, hubungan antara tanjung dan daratan akan digerogoti, menciptakan sebuah pulau. Proses ini juga pada akhirnya akan membuat pulau-pulau keluar dari tanjung dan semenanjung juga, meskipun akan memakan waktu lebih lama.