Apa itu Fotografi Konservasi?

Fotografi konservasi adalah fotografi yang menggambarkan alam dan menekankan pentingnya upaya untuk melestarikannya. Hal ini dilakukan dengan mendokumentasikan tumbuhan dan hewan di alam liar dan efek dari melanggar batas peradaban manusia di lingkungan mereka. Istilah “konservasi” telah digunakan sejak abad ke-19 untuk menggambarkan gerakan yang sekarang dikenal sebagai environmentalisme. Sejak awal gerakan ini, para aktivis lingkungan telah menggunakan fotografi konservasi untuk menyampaikan pesan mereka kepada khalayak di seluruh dunia. Di zaman modern, ini ditampilkan di majalah, situs web, dan dokumenter alam di televisi dan film.

Gerakan konservasi dimulai pada akhir 1800-an. Pada saat itu, efek Revolusi Industri dan peningkatan populasi manusia di alam pertama kali terlihat. Aktivis lingkungan awal seperti Aldo Leopold dan John Muir mendapat dukungan dari para pemimpin nasional seperti presiden AS Theodore Roosevelt. Hal ini menyebabkan terciptanya taman nasional dan kelompok konservasi seperti Sierra Club. Fotografer alam Ansel Adams, Eliot Porter, dan Philip Hyde termasuk di antara pelopor fotografi konservasi.

Pada tahun 1888, National Geographic Society nirlaba didirikan oleh ahli konservasi dan ilmuwan AS. Grup ini meluncurkan majalah berbatas kuning yang terkenal pada tahun yang sama. Sejak saat itu, majalah ini tetap menjadi kendaraan utama untuk fotografi konservasi dari seluruh dunia. Reputasinya untuk pekerjaan berkualitas tinggi menjadikannya salah satu outlet paling bergengsi untuk fotografi konservasi. Masyarakat juga memproduksi film dokumenter alam untuk siaran dan televisi kabel.

Fotografi adalah alat yang ampuh untuk menyampaikan isu-isu lingkungan kepada masyarakat umum. Gambar-gambar yang jelas mendokumentasikan kehidupan alam di bagian-bagian terpencil dunia yang tidak akan pernah dikunjungi banyak orang. Ini membawa realitas konsep abstrak dan daerah yang jauh bagi mereka yang mungkin kesulitan membayangkannya, seperti anak-anak. Bukti fotografis dari polusi dan bencana lingkungan secara historis mempengaruhi opini publik dan menghasilkan undang-undang yang dirancang untuk melindungi lingkungan.

Film dokumenter alam telah menjadi bentuk penting fotografi konservasi sejak hari-hari awal film. Film-film ini menampilkan cuplikan yang dengan susah payah ditangkap di alam liar oleh para sinematografer alam. Dengan munculnya televisi, acara seperti Wild Kingdom secara teratur menawarkan gambar alam kepada jutaan pemirsa. Banyak saluran kabel sekarang menampilkan film dokumenter alam sepanjang waktu. Pada awal abad ke-21, film dokumenter teatrikal seperti March of the Penguins, An Inconvenient Truth, dan The Cove memenangkan pengakuan dunia dan memberi penonton perspektif baru tentang isu-isu lingkungan.