Katak Arizona, atau anaxyrus microscaphus, adalah amfibi asli Amerika Serikat bagian barat daya. Ini ditemukan di Arizona, New Mexico, Utah, dan Nevada. Katak Arizona memiliki satu garis pucat di kepala dan biasanya berwarna abu-abu, hijau, atau coklat dengan kulit halus berkutil dan perut pucat. Warna kodok ini bervariasi tergantung pada lokasinya, membantunya untuk berbaur dengan lingkungannya. Katak Arizona mencapai panjang 2 hingga 3.25 inci (5 hingga 8.25 sentimeter) saat dewasa, dan berudu memiliki panjang sekitar 1.5 inci (3.8 sentimeter).
Amfibi ini lebih memilih aliran air di medan berbatu dan menghabiskan hidup mereka di dekat air. Mereka ditemukan di ngarai, rawa air tawar, dan dataran banjir. Katak Arizona juga sering mengunjungi ladang irigasi, mencuci, dan parit berair. Ia lebih suka ruang terbuka ke langit tanpa tutupan pohon yang lebat.
Kodok Arizona berkembang biak di air yang bergerak lambat dan kolam samping. Pejantan mengeluarkan seruan untuk menarik perhatian betina. Jika tidak ada tanggapan, katak Arizona jantan dapat merebut betina yang lewat. Pembiakan dapat dilakukan kapan saja antara Februari dan Juli, tergantung pada suhu dan ketinggian.
Betina bertelur sekitar 3,000 hingga 4,000 telur di sepanjang tepi atau dasar kolam dan sungai yang dangkal. Sebagian besar telur berhasil menetas setelah sekitar 3-6 hari, dan yang muda tetap dalam tahap kecebong antara 1 hingga 4 bulan. Hampir 100% tukik bertahan hidup dan mengalami metamorfosis.
Kecebong hidup dari makanan tumbuhan, sedangkan katak dewasa kebanyakan karnivora dan berkembang biak dengan siput dan serangga yang mereka tangkap dengan menjentikkan lidahnya yang panjang dan lengket. Kecebong dan kodok muda lebih aktif di siang hari, dan kemudian menjadi lebih aktif di malam hari saat dewasa. Kodok biasanya bergerak dengan melompat, meskipun terkadang mereka bernavigasi dengan berjalan lambat atau merangkak. Orang dewasa umumnya menghabiskan hari-hari di bawah tanah, berkeliaran hanya untuk mencari pasangan dan berkembang biak.
Banyak anak suka menangkap katak dan kodok, tetapi katak Arizona adalah salah satu amfibi yang harus mereka hindari penanganannya. Ia memiliki kelenjar di belakang mata yang mampu mengeluarkan cairan beracun. Saat racun ini menyentuh selaput lendir mulut, bisa menyebabkan mual, peradangan, detak jantung tidak teratur, dan terkadang bisa berakibat fatal.
Meskipun sebagian besar katak Arizona bertahan dari metamorfosis, jumlah mereka menurun setelahnya karena dimangsa oleh burung, ular, rakun, dan mamalia kecil lainnya. Hilangnya habitat karena pembangunan manusia juga dapat menurunkan populasi lokal katak Arizona. Namun, tidak ada kelangkaan katak ini, dan tidak muncul dalam daftar spesies yang terancam punah.