Colony Collapse Disorder (CCD) adalah gelar resmi yang diberikan untuk masalah misterius yang telah mempengaruhi lebah di seluruh dunia. CCD ditandai dengan hilangnya lebah pekerja sepenuhnya dari sarangnya, meninggalkan lebah lainnya untuk perlahan-lahan mati kelaparan. Masalahnya telah menarik perhatian pers besar karena lebah adalah bagian penting dari pertanian komersial, dan, yang menakutkan, tidak ada yang tahu apa penyebabnya. Banyak kelompok ilmuwan di seluruh dunia sedang mempelajari Colony Collapse Disorder dalam upaya untuk mencari tahu penyebabnya.
Segala sesuatu mulai dari radiasi elektromagnetik hingga virus telah didalilkan sebagai kemungkinan penyebab Colony Collapse Disorder, dan beberapa ilmuwan menduga bahwa masalah tersebut dapat disebabkan oleh kombinasi faktor, bukan satu masalah. Kurangnya penyebab yang dapat diidentifikasi membuat para petani khawatir, karena tanpa lebah, tanaman tidak dapat diserbuki, dan tanpa penyerbukan, tanaman tidak akan matang. Sarang-sarang kosong dan lebah-lebah yang hilang di seluruh dunia tampaknya meningkat tanpa alasan yang jelas meskipun para ahli biologi telah berupaya sebaik mungkin.
Banyak teori tentang penyebabnya berpusat di sekitar mikroba, bakteri, virus, parasit, tungau, dan infeksi jamur. Peternak lebah sudah menyadari berbagai macam kondisi yang dapat menyebabkan kesehatan yang buruk pada lebah, dan beberapa dari kondisi ini terkait dengan kebingungan dan kematian yang menjadi ciri Colony Collapse Disorder. Namun, satu patogen belum diidentifikasi, meskipun pada tahun 2007 para ilmuwan mengintensifkan studi mereka tentang Virus Kelumpuhan Akut Israel dengan harapan menemukan lebih banyak jawaban.
Para ilmuwan juga telah meneliti berbagai obat seperti antibiotik yang digunakan dalam peternakan lebah dan pestisida atau herbisida yang digunakan dalam pertanian. Pestisida berpotensi berdampak serius pada lebah, karena lebah secara biologis mirip dengan beberapa hama yang disemprotkan oleh petani. Herbisida dapat mengganggu sinyal kimia dari lebah madu, atau mengurangi keanekaragaman tanaman.
Penelitian tentang Colony Collapse Disorder juga menyarankan bahwa praktik perlebahan umum mungkin juga terkait dengan masalah tersebut. Misalnya, banyak peternak lebah memindahkan tempat pemeliharaan lebah mereka secara musiman, menyewakan lebah mereka untuk membantu penyerbukan tanaman atau memindahkan lebah ke iklim yang berbeda untuk memperkaya madu mereka. Peternak lebah mungkin juga mengadopsi praktik lain di akhir abad ke-20 yang dapat berkontribusi pada masalah ini.
Para peneliti juga telah meneliti dampak radiasi elektromagnetik seperti sinyal ponsel pada lebah, berteori bahwa hal itu dapat membingungkan lebah pekerja sehingga mereka tidak dapat menemukan jalan pulang. Yang lain berpendapat bahwa meluasnya penggunaan tanaman rekayasa genetika mungkin menjadi bagian dari masalah juga.