Apa itu Prosesus Vaginalis?

Prosesus vaginalis adalah istilah klinis untuk proses yang ditandai dengan perkembangan divertikulum, atau penonjolan atau kantong, peritoneum. Istilah medis lengkapnya sebenarnya adalah processus vaginalis peritonei, yang mencerminkan bagian tubuh yang terlibat. Meskipun namanya menunjukkan proses yang terbatas pada organ reproduksi dan saluran kemih wanita, prosesus vaginalis juga mempengaruhi pria. Ini dianggap sebagai salah satu perkembangan yang terdiri dari embriologi, cabang kedokteran tentang pembentukan dan pertumbuhan awal organisme hidup.

Peritoneum adalah lapisan sel yang halus dan tipis yang paling sering diidentifikasi sebagai lapisan rongga perut. Dikenal sebagai membran serosa karena mengandung zat pucat dan kuning yang disebut cairan serosa, juga melapisi gonad jantan yang dikenal sebagai testis. Prosesus vaginalis dimulai sekitar minggu ke-12 kehamilan. Ini sebelum testis mulai turun dari perut ke skrotum dengan bantuan struktur embrio yang dikenal sebagai gubernaculum.

Beberapa minggu sebelum atau setelah kelahiran, penutupan yang membentuk testis selesai. Bagian yang tersisa disebut tunika vaginalis. Secara total, prosesus vaginalis berlangsung selama sekitar 12 minggu.

Tunika vaginalis terdiri dari dua bagian. Lamina visceral, secara klinis dikenal sebagai lamina visceralis, menghubungkan testis dengan epididimis, tabung yang digunakan untuk mengangkut sperma. Lamina parietal, atau lamina parietalis, adalah bagian terbesar dari tunika vaginalis. Interval antara kedua bagian membentuk rongga kantong peritoneum.

Pada wanita, kegagalan kantong untuk menutup mengakibatkan perluasannya ke labia mayora, yang analog dengan skrotum pada pria. Kondisi ini dikenal sebagai Canal of Nuck, atau divertikulum Nuck. Dinamai setelah abad ke-17 ahli anatomi Belanda bernama Antonius Nuck van Leiden, yang melakukan penelitian ekstensif pada sistem reproduksi manusia.

Kurangnya selungkup dari proses vagina, atau adanya tunika vaginalis, dapat mengakibatkan kondisi medis tertentu. Mungkin yang paling umum adalah hidrokel. Ini adalah akumulasi cairan serosa dari kantong peritoneum. Pria dapat mengembangkan hematokel, yang merupakan akumulasi darah di testis. Kondisi lain yang dihasilkan dari prosesus vaginalis termasuk kista dan hernia. Kelainan ini biasanya dapat diobati dengan menggunakan prosedur pembedahan.