Apa itu Sistem Vestibular?

Equilibrioception, atau rasa keseimbangan, adalah perasaan di mana hewan dan manusia menerima informasi tentang lingkungan eksternal atau internal mereka. Pada manusia, rasa keseimbangan sebagian besar dipertahankan oleh sistem vestibular, sistem sensorik yang mendeteksi percepatan atau perubahan gerakan. Fungsi dasar dari sistem ini adalah untuk membantu mencegah orang jatuh saat berjalan atau berdiri diam.

Komponen penting dari sistem vestibular adalah labirin telinga bagian dalam, di mana keseimbangan ditentukan oleh tingkat cairan, yang disebut endolimfe. Ada dua komponen sistem ini di telinga bagian dalam: otolit dan sistem kanalis semisirkularis. Otolit menunjukkan percepatan linier, dan sistem saluran setengah lingkaran menunjukkan gerakan rotasi. Berdasarkan masukan dari komponen-komponen ini, sistem vestibular menjaga keseimbangan dengan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang menjaga tubuh tetap tegak dan ke otot-otot yang mengontrol gerakan mata.

Pentingnya sistem pendengaran dalam sistem vestibular yang lebih besar terbukti dengan fakta bahwa masalah pendengaran, seperti infeksi telinga bagian dalam, dapat mengakibatkan masalah keseimbangan. Komponen lain dari sistem vestibular termasuk penglihatan, tangan dan jari, dan penekan pada telapak kaki — semuanya memberikan umpan balik ke sistem vestibular mengenai orientasi spasial, posisi postural, dan adanya permukaan horizontal atau miring, di antara yang lain. Selain itu, saraf trigeminal, yang terletak di sepanjang permukaan wajah dan mata dan berfungsi dengan membawa sensasi dari wajah ke otak, adalah bagian dari sistem vestibular.

Gangguan pada sistem vestibular biasanya menyebabkan pusing dan mual. Beberapa penyebab umum gangguan keseimbangan termasuk infeksi telinga bagian dalam, pilek, dan obat-obatan atau kondisi medis tertentu. Gerakan cepat dan tiba-tiba yang mungkin dialami selama aktivitas tertentu, seperti mengendarai komidi putar, juga dapat menyebabkan pusing sementara. Selain itu, alkohol dapat menyebabkan pusing akibat perubahan yang terjadi pada kekentalan darah dan endolimfe di labirin telinga bagian dalam dengan konsumsi alkohol.

Penyebab lain disfungsi vestibular termasuk gangguan telinga bagian dalam yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi, seperti neuritis vestibular dan labirinitis. Selain itu, pelepasan kristal penginderaan gerakan di otolit menyebabkan timbulnya pusing yang tiba-tiba terkait dengan perubahan posisi kepala, yang dikenal sebagai vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV). Gangguan medis serius, seperti cedera batang otak dan tumor otak, juga dapat menyebabkan vertigo dan gejala terkait lainnya.