Apa itu Stem Cell?

Sel punca adalah sel khusus dalam organisme multiseluler yang mampu berdiferensiasi menjadi berbagai sel lain sesuai kebutuhan. Dengan kata lain, sel-sel itu sendiri tidak terspesialisasi, seperti sel darah, sel saraf, dan sebagainya, tetapi mereka dapat membuat sel-sel khusus untuk membentuk embrio atau memperbaiki kerusakan pada organisme dewasa. Properti ini menunjukkan bahwa mereka bisa sangat berguna dalam perawatan medis, dan banyak negara telah membentuk pendanaan sel induk untuk mengeksplorasi kemungkinan penelitian dan pengembangan.

Semua organisme multiseluler sebenarnya dimulai sebagai sekelompok sel induk. Saat mereka membelah dan berkembang biak, mereka membedakan diri untuk membuat organ, otot, tulang, dan sebagainya sampai embrio lengkap terbentuk. Orang dewasa juga memiliki sel punca, meskipun asal pastinya tidak sepenuhnya dipahami. Sel-sel dewasa ini memicu sebagai respons terhadap cedera serius untuk menggantikan jaringan yang rusak.

Ada tiga jenis sel punca. Sel induk embrionik diambil dari embrio. Sel punca darah tali pusat berasal dari tali pusat, yang kaya akan sel-sel ini karena berasal dari janin. Sel punca dewasa juga dikenal sebagai sel punca somatik, dan mereka ditemukan di berbagai lokasi di sekitar tubuh orang dewasa. Ilmu pasti dan distribusi sel dewasa masih menjadi topik penelitian yang intensif.

Untuk dianggap sebagai sel induk, sel harus memiliki dua sifat. Yang pertama adalah bahwa itu tidak boleh dikhususkan untuk tindakan tertentu, tetapi harus mampu menghasilkan sel-sel khusus. Selain itu, mereka dapat mereplikasi diri mereka sendiri berkali-kali dengan kesalahan, sebuah proses yang dikenal sebagai proliferasi. Penelitian difokuskan untuk mengeksplorasi sifat unik ini, dan para ilmuwan berharap suatu hari nanti dapat memanfaatkannya, merangsang sel untuk menumbuhkan organ bagi orang yang membutuhkannya, misalnya.

Penelitian tentang sel punca masih kontroversial di beberapa bagian dunia. Sel induk embrionik hanya dapat dipanen dengan menghancurkan embrio hingga tahun 2006, ketika para ilmuwan mulai membuktikan bahwa garis dapat dibuat tanpa pengorbanan ini. Karena beberapa orang tidak nyaman dengan pemikiran untuk membunuh embrio, masalah ini menimbulkan banyak kekhawatiran di antara banyak komunitas. Kritikus lain khawatir bahwa penelitian sel induk dapat menyimpang ke ranah kloning, dan banyak komunitas menentang kloning manusia karena berbagai alasan. Sebagian besar pemerintah telah berfokus pada pembuatan undang-undang yang jelas dan dapat dipahami tentang penelitian sel punca, dengan harapan dapat memanfaatkan potensi besar mereka tanpa menimbulkan kontroversi.