Apa itu Tulang Sphenoid?

Tulang sphenoid berbentuk kelelawar duduk di dasar tengkorak, dengan sayap yang terdiri dari bagian orbit tulang atau rongga mata di setiap sisi. Terletak di badan tengah tulang sphenoid, cekungan berbentuk pelana yang dikenal sebagai sella tursika menampung kelenjar pituitari. Membentang dari setiap sisi tubuh adalah sayap yang lebih besar dari tulang sphenoid, yang melengkung ke arah superior dan lateral untuk membentuk bagian dari dasar orbita. Sayap yang lebih rendah dari tulang sphenoid juga menyebar ke luar, membentuk bagian posterior atap orbital di setiap sisi. Beberapa arteri, vena, dan saraf yang terkenal menembus sayap besar dan kecil sphenoid untuk masuk dan meninggalkan orbit.

Menembus sayap yang lebih rendah dari sphenoid, kanal optik memungkinkan lewatnya saraf optik dari belakang setiap mata untuk memasuki otak dan menyeberang di kiasma optik di atas ke kelenjar pituitari. Sebuah celah antara sayap yang lebih besar dan lebih kecil dari sphenoid, fisura orbital superior mentransmisikan beberapa struktur kritis yang melewati antara orbit dan otak. Struktur ini termasuk saraf oculomotor, trochlear, dan abducens, yang menyediakan suplai saraf ke otot-otot yang menggerakkan setiap mata. Selain itu, fisura berisi divisi oftalmik dari saraf trigeminal, yang memasok sensasi ke wajah bagian atas, dan vena oftalmikus superior dan inferior, yang mengalirkan darah dari mata dan orbit. Fraktur rongga mata, terutama yang melibatkan dasar orbita, dapat berpotensi merusak struktur ini saat melintasi fisura.

Sayap yang lebih besar dari tulang sphenoid juga mengandung lubang atau foramina yang menanggung saraf untuk sensasi wajah bagian bawah dan gigi. Dibentuk oleh tulang sphenoid dan rahang atas, fisura orbital inferior menyediakan jalan untuk saraf rahang atas, memberikan sensasi ke wajah tengah dan gigi atas, dan cabang ganglion pterygopalatine, yang memasok sensasi ke sinus, rongga hidung, gusi, dan tenggorokan. Permukaan yang sangat cekung dari setiap sayap yang lebih besar membentuk bagian dari fossa tengah tengkorak, yang menampung lobus temporal otak. Prosesus pterigoid turun secara bilateral dalam arah tegak lurus dari persimpangan tubuh dan sayap yang lebih besar. Setiap proses terdiri dari pelat medial dan lateral.

Meningioma sayap sphenoid adalah tumor jinak yang melibatkan jaringan yang melapisi otak di dekat tulang sphenoid. Meningioma paling sering terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun. Gejala meningioma sayap sphenoid termasuk kehilangan penglihatan, kehilangan penglihatan warna, kelainan pupil, dan cacat bidang visual. Selain itu, pasien dengan tumor stadium lanjut mungkin mengalami pembengkakan kelopak mata, mata menonjol, dan penglihatan ganda. Perawatan, tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, mungkin termasuk radiasi pisau gamma, radiasi sinar eksternal, atau bedah mikro.