Apa itu Saraf Maksila?

Saraf maksila terletak di antara saraf mandibula dan oftalmikus dan bertanggung jawab atas sebagian besar perasaan sensasi di daerah tengah wajah, termasuk sinus dan rongga hidung. Ini adalah cabang dari saraf trigeminal, salah satu dari 12 saraf kranial yang mengontrol sensasi di wajah. Saraf trigeminal juga memiliki keterlibatan motorik yang terbatas, terutama fungsi menggigit, mengunyah, dan menelan.

Cabang yang dikenal sebagai saraf maksilaris mengontrol sensasi wajah bagian tengah. Langit-langit, atau atap mulut, disuplai dengan sensasi saraf oleh saraf rahang atas. Ini juga merupakan saraf yang bertanggung jawab untuk sensasi di rongga hidung.

Saraf mandibula, yang terletak di satu sisi saraf rahang atas, adalah cabang terpanjang dari saraf trigeminal. Saraf ini memberikan sensasi saraf ke area wajah seperti dagu dan bibir bawah. Ini juga merupakan saraf yang bertanggung jawab atas gerakan otot yang terlibat dalam mengunyah dan menelan.

Saraf oftalmik adalah cabang lain dari saraf kranial kelima. Saraf ini memiliki berbagai cabang yang mensuplai area mata seperti iris, kornea, dan badan siliaris. Saraf oftalmik juga memberikan sensasi saraf pada kulit hidung, dahi, kelopak mata, dan alis.

Fungsi utama saraf rahang atas adalah untuk mengirimkan sinyal sensorik dari gigi rahang atas ke area kulit antara mulut dan kelopak mata atas. Saraf maksilaris juga bertanggung jawab untuk memasok sensasi saraf yang berjalan antara sinus dan rongga hidung.

Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi saraf rahang atas, termasuk neuralgia trigeminal. Kadang-kadang disebabkan oleh gangguan saraf atau hanya timbul sebagai bagian alami dari penuaan, kondisi ini menyebabkan nyeri sedang hingga parah di berbagai area wajah. Juga dikenal sebagai tic douloureux, kondisi ini dapat mempengaruhi salah satu atau semua area saraf trigeminal. Pengobatan untuk rasa sakit yang disebabkan oleh neuralgia trigeminal umumnya dimulai dengan obat antikonvulsan, meskipun pengobatan lain seperti suntikan alkohol atau bahkan intervensi bedah dapat dieksplorasi, tergantung pada tingkat keparahan rasa sakit. Pereda nyeri dari jenis operasi ini seringkali tidak permanen, dan operasi terkadang dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang berkepanjangan, membuat wajah mati rasa.