Apa itu Mesangium?

Mesangium adalah lapisan jaringan di dalam ginjal. Ini mengelilingi dan mendukung simpul pembuluh darah yang sangat kecil yang disebut glomeruli. Ada banyak glomeruli di dalam ginjal dan mereka menyaring darah sebagai bagian dari proses pembuatan urin. Mesangium berperan dalam proses penyaringan ini serta membantu menghilangkan partikel yang tidak diinginkan dari area ginjal ini. Perubahan mesangium mempengaruhi anatomi ginjal dan terlibat dalam perkembangan beberapa penyakit ginjal.

Setiap glomerulus terdiri dari pembuluh darah kecil yang dilapisi dengan apa yang disebut sel endotel. Di bagian luar pembuluh darah terdapat sejenis selubung atau membran tipis dan sel-sel mesangium terletak di antara sel ini dan sel-sel endotel. Di bagian glomerulus di mana dua pembuluh darah terletak sangat dekat satu sama lain, mereka mungkin berbagi membran yang sama. Pada titik-titik inilah sel mesangial sering ditemukan.

Ketika darah disaring melalui glomerulus, darah keluar dari pembuluh darah melalui lubang di dindingnya, melalui membran dan kemudian melalui celah di lapisan sel yang saling terkait erat yang disebut podosit. Tingkat di mana penyaringan berlangsung dipengaruhi oleh luas permukaan yang tersedia, dan mesangium dapat mengubah ini. Sel mesangial mampu berkontraksi seperti otot. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah tertekuk dan terjepit, dan mengalihkan aliran darah dari beberapa area glomerulus, menurunkan area yang tersedia untuk penyaringan. Relaksasi sel memiliki efek sebaliknya, meningkatkan luas permukaan dan laju filtrasi.

Dalam beberapa kasus, sel mesangial mampu bertindak seperti beberapa sel darah putih dalam sistem kekebalan, ketika mengkonsumsi partikel asing yang melekat pada antibodi. Sel-sel di mesangium juga dapat mengeluarkan zat yang terlibat dalam peradangan. Ini mungkin merupakan bagian penting dari respon tubuh ketika bagian dari ginjal terluka.

Kadang-kadang penyakit ginjal dapat menyebabkan mesangium berkembang, dengan sel-sel mesangial membelah dan bertambah jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dalam hubungannya dengan diabetes atau pada penyakit yang dikenal sebagai glomerulonefritis. Mesangium yang membesar dan jumlah sel mesangial yang tidak normal dapat mengganggu fungsi ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal. Penyakit ginjal diabetes diobati dengan menggunakan kombinasi obat-obatan dan perubahan gaya hidup, sedangkan pengobatan glomerulonefritis tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Menurunkan tekanan darah merupakan bagian penting dari pengobatan dalam kedua kasus, dan dialisis atau transplantasi ginjal dapat dianggap sebagai upaya terakhir.