Kerah tulang adalah struktur yang muncul selama perkembangan tulang endokhondral untuk mendukung pertumbuhan tulang dan membantu mempertahankan bentuknya. Dalam perkembangan endokondral, tubuh menciptakan model tulang rawan dan mengeras seiring waktu, menggantikan tulang rawan fleksibel dengan tulang yang lebih kaku. Ini adalah proses pembentukan yang terlihat dengan tulang panjang dan pendek, seperti tulang paha dan tulang di jari-jari. Ini dimulai pada perkembangan janin saat janin yang sedang tumbuh mulai mengembangkan jaringan tulang yang pada akhirnya akan berkembang menjadi kerangka, yang sepenuhnya matang sekitar usia 21 tahun.
Dalam model perkembangan tulang ini, sepetak kecil pengerasan dimulai di tengah tulang untuk menggantikan tulang rawan. Hal ini menyebabkan tulang rawan di sekitarnya melemah, memaksa tulang untuk mengembangkan kerah tulang. Kerah tulang mengelilingi batang tulang, memberikan dukungan dengan jaringan tulang yang kaku sementara bagian dalam tulang perlahan-lahan terisi. Ujung tulang tidak sepenuhnya mengeras, memberikan ruang bagi batang untuk tumbuh sehingga orang tersebut dapat terus berkembang.
Pembuluh darah bekerja dari luar untuk memasok jaringan dengan darah yang cukup dan menyediakan mekanisme untuk membawa limbah seluler, sementara matriks sel tulang menumpuk di dalam. Kerah tulang mempertahankan bentuk dan ukuran tulang selama proses ini, bertindak seperti perancah pada rumah yang sedang dibangun. Ketika tulang sepenuhnya mengeras, bekas tulang leher akan diintegrasikan dengan sisa tulang.
Kesalahan dalam perkembangan tulang dapat mengakibatkan tulang menjadi tidak stabil atau tidak memiliki bentuk yang tepat. Terkadang orang mengembangkan tulang dengan panjang yang tidak sama karena kesalahan perkembangan tulang atau cedera yang mengganggu tulang. Pembedahan tersedia untuk menyesuaikan panjang tulang jika kondisinya tidak membaik. Ini dapat mengatasi masalah seperti kelainan gaya berjalan. Ada juga kemungkinan bagi pasien untuk mengalami pertumbuhan tulang yang berlebihan, di mana sel-sel berkembang biak terlalu cepat dan dapat membuat tulang menjadi terlalu besar atau menimbulkan lesi di permukaan yang dapat menyebabkan rasa sakit atau mengganggu fungsi tulang.
Sejumlah penelitian tentang perkembangan tulang memberikan banyak informasi tentang perkembangan tulang yang berbeda. Antropolog forensik dapat menganalisis tulang janin untuk menentukan lamanya waktu yang telah berlalu sejak pembuahan, dan ini terkadang berguna dalam identifikasi forensik. Mereka juga dapat melihat tulang anak-anak dan dewasa muda dan membuat perkiraan usia berdasarkan seberapa banyak perkembangan yang terjadi. Pada orang dewasa yang lebih tua, keausan pada tulang memberikan petunjuk penuaan yang penting.