Istilah “biomekanik gaya berjalan” mengacu pada jumlah fungsi fisiologis yang bergabung untuk memungkinkan tubuh berjalan atau berlari dalam pola tertentu. Dalam mempelajari biomekanik berlari atau berjalan, seorang peneliti memandang tubuh sebagai mesin dan menggunakan prinsip-prinsip ilmu fisika dan mekanika untuk menganalisis apakah gaya berjalan itu normal dan sehat atau abnormal dan berbahaya. Studi gerak biasanya fokus pada dua aspek berbeda dari biomekanik gaya berjalan: kinematika yang terlibat dalam gerakan dan kinetika yang terlibat dalam rangkaian gerakan yang sama.
Setiap tubuh fisik memiliki gaya berdiri dan bergerak yang khas. Studi kinematika berkaitan dengan gaya gerak itu; itu berfokus pada postur, bagaimana kaki berayun, bagaimana pinggul dan panggul menekuk dan apakah jari-jari kaki mengarah ke atas atau ke depan selama gaya berjalan. Ekstensi dan rotasi lutut dan apakah kaki melengkung atau rata adalah fitur mekanis tambahan dari gaya berjalan yang dipelajari dalam kinematika. Studi kinetika, bagaimanapun, hanya fokus pada fisika gaya berjalan, mengukur kecepatan gaya berjalan, bagaimana gravitasi menarik tubuh saat berjalan atau berlari dan dengan seberapa besar kekuatan kaki menyentuh tanah. Dalam mempelajari bidang biomekanik gaya berjalan ini, para peneliti juga mencatat berapa banyak kejutan yang diserap kaki, kaki, sendi, dan tulang dengan setiap langkah kaki dan apakah kejutan itu secara signifikan merusak kecepatan gaya berjalan.
Sementara para ahli biomekanik gaya berjalan dapat menggunakan mata dan kamera untuk mengamati kinetika dan kinematika secara visual, banyak peneliti mengandalkan sistem peralatan canggih. Platform gaya, yang mirip dengan treadmill, adalah peralatan umum yang digunakan untuk mempelajari gaya berjalan. Ini mencatat seberapa keras dan cepat seseorang berjalan atau berlari.
Platform sering digunakan di laboratorium pada subjek uji yang memiliki gaya berjalan sehat dan tidak sehat. Peralatan pengukur lain yang digunakan dalam studi biomekanik gaya berjalan termasuk sakelar kaki, yang menempel pada telapak kaki seseorang untuk mengukur kecepatan, dan sistem gerak langsung, yang menggunakan satu set katrol yang dipasang pada sabuk pinggang untuk mengukur kekuatan dan kecepatan. Selain itu, sistem elektromiografi dapat menggunakan elektroda untuk menganalisis aktivitas otot.
Penelitian gaya berjalan dapat membantu orang-orang yang mengalami patah tulang pinggul, operasi lutut, atau robeknya tendon dan ligamen. Selama rehabilitasi, terapis dapat menggunakan pengetahuan biomekanik gaya berjalan yang tepat untuk memperbaiki masalah gaya berjalan dalam pemulihan pasien. Terkadang, pembedahan, cedera, atau bentuk yang tidak tepat dapat mengubah biomekanik gaya berjalan, menyebabkan inti tubuh condong terlalu jauh ke depan atau kaki berputar berlebihan. Rotasi berlebihan atau ekstensi berlebihan di bagian tubuh mana pun selama berlari atau berjalan dapat menyebabkan penggunaan otot yang berlebihan, penggunaan energi yang berlebihan, dan cedera yang berulang.