Glikogen sintase adalah salah satu dari banyak enzim yang ditemukan dalam tubuh manusia. Enzim adalah sejenis protein yang bekerja untuk mengkatalisis, atau mempercepat, berbagai reaksi kimia di dalam tubuh. Glikogen sintase membantu mengubah glukosa, atau gula darah, menjadi glikogen. Glukosa adalah gula sederhana yang digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. Glikogen adalah karbohidrat yang berfungsi sebagai bentuk penyimpanan utama glukosa dan sebagian besar ditemukan di hati.
Enzim glikogen mengubah glukosa dengan mengubah rantai polimer. Polimer adalah sekelompok molekul yang dirangkai membentuk rantai molekul yang panjang. Polimer ini mampu membentuk struktur dengan berbagai ukuran. Glikogen sintase bekerja untuk mengubah rantai polimer pendek molekul glukosa menjadi rantai molekul glikogen yang lebih panjang, yang lebih cocok untuk disimpan oleh tubuh manusia.
Sementara glikogen sintase selalu ada di dalam tubuh, konsentrasinya dalam aliran darah paling tinggi dalam satu jam latihan yang cukup berat. Enzim ini memainkan peran kunci dalam proses yang dikenal sebagai glikogenesis. Glikogenesis adalah proses di mana molekul individu glukosa ditambahkan ke rantai glikogen dalam persiapan untuk disimpan oleh sel.
Penelitian medis yang melibatkan fungsi yang tepat dari glikogen sintase adalah proses yang berkelanjutan. Sejauh ini, pengujian pada hewan menunjukkan bahwa enzim ini dapat memainkan peran utama dalam mengatur kadar glukosa dan glikogen tubuh. Proses yang diyakini mengaktifkan kemampuan regulasi ini disebut fosforilasi.
Fosforilasi melibatkan penambahan bahan kimia yang dikenal sebagai fosfat ke molekul organik, seperti molekul protein. Tindakan ini menciptakan kemampuan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan beberapa enzim protein yang berbeda. Ini sangat penting karena kemampuan ini dapat bekerja untuk menyebabkan atau mencegah penyakit seperti diabetes atau kanker.
Mutasi genetik dapat menyebabkan kelainan glikogen sintase, terutama defisiensi yang melibatkan enzim khusus ini. Kondisi ini dikenal sebagai Penyakit Penyimpanan Glikogen Tipe 0. Jenis mutasi genetik ini dapat menyebabkan apa yang dikenal sebagai hipoglikemia puasa, atau kadar gula darah yang tidak mencukupi setelah periode waktu yang lama tanpa makanan. Sayangnya, pasien yang sama ini berisiko mengalami hiperglikemia, atau memiliki terlalu banyak gula dalam darah mereka, setelah mereka makan. Ada dua versi utama dari kondisi ini, dengan yang pertama mempengaruhi otot-otot tubuh, sedangkan versi lainnya mempengaruhi hati.