Apa itu Ritme Sirkadian?

Ritme sirkadian adalah pola perilaku, perubahan fisik, dan karakteristik mental siklik dan terus-menerus yang ditunjukkan oleh sebagian besar kehidupan di Bumi, dari bakteri terkecil hingga pohon redwood terbesar. Ritme ini kira-kira mengikuti periode 24 jam, yang mencerminkan jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan rotasi. Studi tentang ritme sirkadian dan jam internal yang tampaknya dimiliki sebagian besar makhluk dikenal sebagai kronobiologi. Para peneliti mempelajarinya untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan di Bumi, dan cara mengobati berbagai kondisi seperti gangguan tidur.

Beberapa karakteristik membedakan ritme ini. Yang pertama adalah bahwa perubahan akan dipertahankan melalui perubahan dramatis dalam kondisi lingkungan. Misalnya, hewan dalam kegelapan masih akan mengalami periode peningkatan dan penurunan aktivitas yang sesuai dengan siklus 24 jam. Masukan berulang dari rangsangan eksternal juga dapat mengatur ulang jam internal, karena siapa pun yang telah beralih zona waktu mungkin menyadarinya. Selain itu, fluktuasi suhu tampaknya tidak memengaruhi ritme sirkadian.

Istilah ini diciptakan oleh Franz Halberg, seorang peneliti di University of Minnesota. Halberg terpesona oleh pola siklus perilaku yang dapat diamati pada hal-hal seperti tanaman, yang sebenarnya bergerak perlahan selama sehari untuk mengambil keuntungan dari perubahan kondisi cahaya. Kata ini berasal dari kata Latin circa, yang berarti “sekitar,” dan mati, untuk “hari.” Studi tentang pola-pola ini menghubungkan sejumlah disiplin ilmu, termasuk kimia, biologi umum, genetika, fisiologi, dan bahkan psikologi. Halberg secara luas dianggap sebagai bapak kronobiologi, meskipun ritme sirkadian telah diamati dan dijelaskan sejak tahun 1700-an.

Manusia cenderung paling tertarik pada pola-pola ini dalam hal bagaimana mereka mempengaruhi tidur. Ketika orang mengalami gangguan tidur seperti insomnia, masalah ini terkadang dapat dikaitkan dengan gangguan jam internal mereka yang berpotensi dapat diperbaiki. Ini juga menjelaskan mengapa orang mengalami periode kewaspadaan lebih pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, dan ketika manusia merasa mengantuk atau lapar juga.

Sebuah link genetik yang jelas untuk ritme sirkadian telah ditetapkan oleh para peneliti, yang menunjukkan bahwa pola yang sangat dasar ini mungkin telah ada di Bumi hampir selama organisme hidup memilikinya. Bakteri primitif menunjukkan pola sirkadian, misalnya. Hewan dengan otak juga jelas memiliki jam biologis internal.