Memori kerja juga dikenal sebagai memori jangka pendek. Belajar mengacu pada memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang konsep atau ide, peningkatan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, atau perubahan perilaku. Memori kerja dan pembelajaran terhubung karena informasi yang kita simpan dalam memori kerja kita secara langsung memengaruhi apa dan bagaimana kita belajar. Kita hanya mempelajari apa yang, pada satu titik, berada dalam memori kerja kita, jadi memori kerja dan pembelajaran terkait erat.
Memori jangka pendek, atau memori kerja, mengacu pada segala sesuatu yang ada di benak seseorang pada waktu tertentu. Hal ini terkait dengan rangsangan di sekitar mereka serta apa pun yang mereka kerjakan, baca, pikirkan, atau konsentrasikan. Memori kerja mencakup segala sesuatu yang disadari dan dikerjakan seseorang pada saat tertentu. Dari memori kerja, informasi hilang atau dipindahkan ke memori jangka panjang. Banyak informasi yang melewati pikiran seseorang hilang, baik karena rangsangan eksternal yang tidak relevan, tidak banyak digunakan, atau tidak diproses secara menyeluruh.
Belajar mengacu pada informasi yang seseorang proses dan simpan. Ini juga mengacu pada memperoleh atau meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau untuk memahami suatu konsep lebih dalam dari sebelumnya. Misalnya, seseorang yang telah meningkatkan kemampuannya untuk bermain bisbol atau yang sekarang memahami fisika kuantum atau filsafat lebih dalam dari sebelumnya dapat digambarkan telah belajar. Belajar juga bisa merujuk pada perubahan tingkah laku. Seseorang yang dulunya merokok, misalnya, mungkin memperhatikan bahwa setiap kali dia merokok, dia cenderung banyak batuk, yang membuatnya mengubah perilakunya dengan tidak merokok lagi.
Hubungan antara memori kerja dan pembelajaran adalah bahwa informasi harus melewati memori kerja seseorang untuk dipelajari. Semua informasi yang melewati memori kerja seseorang tidak dipelajari. Jika seorang siswa menghafal jawaban untuk tes matematika atau kuis kosa kata, hanya untuk lulus dan kemudian segera melupakan informasinya, dia tidak belajar. Sebaliknya, jika seseorang mempelajari psikologi abnormal dan gangguan kepribadian dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk berinteraksi secara lebih efektif dengan seseorang dengan gangguan kepribadian tersebut, maka dia telah memproses informasi tersebut dalam memori kerjanya dan mempelajarinya. Memori kerja dan pembelajaran, oleh karena itu, bergantung satu sama lain, karena apa yang dipelajari pertama-tama harus secara aktif terlibat dalam memori kerja seseorang.