Sistem reproduksi terdiri dari sekelompok organ seksual yang menandai perbedaan fisik antara pria dan wanita. Reproduksi manusia dimulai ketika sperma dari laki-laki membuahi sel telur dari perempuan. Organ reproduksi menjadi berfungsi penuh hanya ketika tubuh telah matang dan mengalami pubertas, tetapi tingkat hormon yang mengakibatkan perubahan ini menurun seiring bertambahnya usia.
Ovarium, saluran tuba, vagina, rahim dan leher rahim, yang terletak di dalam tubuh wanita, membentuk sistem genital wanita. Sistem reproduksi wanita menghasilkan telur, dan wanita dilahirkan dengan ovarium yang mengandung ribuan telur. Ketika pubertas dimulai pada wanita, kelenjar pituitari mulai merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen. Fungsi lain dari sistem genital wanita termasuk menerima sperma, mengangkut sel telur ke tempat pembuahan, dan melahirkan anak.
Sistem reproduksi pria meliputi penis, testis, epididimis, dan uretra, yang sebagian besar ditemukan di luar tubuh. Testis menghasilkan sperma serta hormon testosteron pria mulai saat pubertas. Laki-laki dewasa mampu menghasilkan jutaan sel sperma setiap hari. Setelah testis menghasilkan sperma, epididimis bertindak sebagai pusat penyimpanan.
Telur harus dibuahi oleh sperma agar reproduksi berlangsung. Janin tumbuh di dalam rahim wanita selama periode kehamilan 40 minggu. Ciri-ciri yang diwarisi anak-anak dari orang tuanya berasal dari materi genetik yang terkandung di dalam sel telur perempuan dan sperma laki-laki.
Seiring bertambahnya usia seorang wanita, banyak terjadi perubahan pada sistem reproduksinya. Menopause adalah proses normal bagi wanita dan menyebabkan ovarium berhenti melepaskan sel telur, mengakhiri kemampuan wanita untuk bereproduksi, dan mengakhiri periode menstruasi. Tingkat hormon estrogen, progesteron, estradiol, dan testosteron menurun selama periode ini.
Testosteron adalah hormon penting untuk sistem reproduksi pria. Ini memungkinkan pengembangan karakteristik suara dan merangsang pertumbuhan otot. Demikian juga, tanpa testosteron, pria tidak akan memiliki sperma dan tidak akan menumbuhkan rambut di wajah. Laki-laki, serta perempuan, membutuhkan estrogen untuk mengembangkan tulang yang kokoh dan sehat.
Sistem reproduksi pria juga mengalami perubahan akibat penuaan. Sebagian besar perubahan ini terjadi di testis. Tingkat testosteron menurun seiring bertambahnya usia dan mengurangi hasrat seksual. Pria juga mengalami lebih sedikit aliran darah ke penis dan penipisan jaringan testis mereka. Andropause, atau penurunan bertahap produksi testosteron, berlanjut seiring bertambahnya usia pria, namun produksi testosteron tidak pernah berhenti sepenuhnya.