Refleks biseps adalah jenis refleks tendon yang terjadi ketika otot bisep di lengan dipukul. Tes refleks biseps dilakukan oleh profesional medis untuk mengevaluasi busur refleks saraf tulang belakang leher 5 (C5) dan 6 (C6). Untuk pengujian, reseptor spesifik di otot brachii bisep diaktifkan dengan menekan atau mengetuk otot dengan lembut dengan palu tendon. Hal ini menyebabkan saraf bereaksi dan lengan bawah berkontraksi atau tersentak. Gerakan ini tidak disengaja dan hanya melibatkan komunikasi dengan sumsum tulang belakang dan bukan otak.
Kekuatan refleks memberikan petunjuk tentang kemungkinan dan lokasi penyakit atau kerusakan saraf. Reaksi normal atau kuat dikenal sebagai refleks cepat dan umumnya menunjukkan tidak ada kerusakan atau tekanan pada saraf C5 atau C6. Refleks yang lebih lemah, yang dikenal sebagai berkurang, dapat mengindikasikan masalah di area C5 atau C6. Kondisi yang dapat diperiksa dengan refleks biseps termasuk kompresi akar saraf, hiperplasia, dan bahkan ketidakseimbangan elektrolit.
Seseorang dengan akar saraf C5 terkompresi atau teriritasi mungkin memiliki gejala seperti nyeri di lengan atas, bahu, dan leher, serta mati rasa atau kesemutan di lengan atas. Kompresi atau iritasi saraf C6 memiliki gejala nyeri yang serupa dengan C5, yang juga dapat dikombinasikan dengan mati rasa atau kesemutan pada lengan bawah. Tes refleks biseps sangat membantu bagi para profesional medis untuk menemukan sifat sebenarnya dari gejala-gejala ini pada pasien dan secara efektif mengobati kondisi tersebut.
Jika kerusakan atau iritasi pada saraf C5 atau C6 diduga karena refleks biseps yang abnormal, dokter mungkin menyarankan pengujian lebih lanjut untuk menentukan kondisi yang tepat. Seorang dokter umum yang mencurigai kerusakan pada area ini dapat merujuk pasiennya ke spesialis, yang dapat memberikan perawatan terbaik. Perawatan ini mungkin termasuk terapi fisik, obat-obatan, atau bahkan operasi untuk memperbaiki kondisi yang parah.
Refleks biseps tidak begitu dikenal sebagai patela, atau refleks “kneejerk”, dan biasanya bukan bagian dari pemeriksaan rutin. Biasanya seseorang tidak akan menjalani tes refleks bisep kecuali dia mengalami gejala masalah akar saraf. Sayangnya, tidak setiap pasien mengalami gejala yang sama untuk kondisi yang sama, sehingga banyak yang mengabaikan rasa sakit atau mati rasa untuk waktu yang lama. Ketika ini terjadi, kerusakan luas pada saraf mungkin terjadi, dan akhirnya refleks bisep menjadi tidak ada. Ini bisa berarti perawatan serius diperlukan segera, atau bahkan kerusakan telah melewati titik perawatan dan bersifat permanen.