Siapa William Wilberforce?

William Wilberforce adalah seorang reformis sosial Inggris terkemuka yang mungkin paling dikenang karena kontribusinya pada gerakan anti-perbudakan. Wilberforce dihormati hari ini sebagai salah satu kekuatan utama untuk penghapusan di abad ke-19, dan orang-orang yang mengunjungi Hull, situs kelahiran Wilberforce, bahkan dapat mengunjungi rumah di mana ia dilahirkan. Selama hidupnya, Wilberforce mendukung berbagai tujuan sosial, menerbitkan beberapa risalah tentang masalah sosial, dan berhasil membesarkan keluarga besar.

Sosok ikonik dalam sejarah Inggris ini lahir pada tahun 1759 di Hull, Inggris, dari keluarga kaya. Tahun-tahun awalnya ditandai oleh beberapa kebejatan dan kurangnya fokus sampai tahun 1785, ketika ia masuk Kristen evangelis. Pertobatan ini jelas merupakan titik balik dalam kehidupan William Wilberforce, yang mengubah kekayaannya menjadi filantropi dan menjadi anggota utama gerakan reformasi sosial di Inggris.

Selain menjadi advokat terkemuka untuk reformasi sosial, William Wilberforce juga merupakan anggota parlemen yang populer, menjabat dari tahun 1780-1825. Selama berada di parlemen, Wilberforce mengajukan sejumlah RUU yang berkaitan dengan masalah sosial, dan mengadvokasi penyebab seperti hak-hak pekerja, pencegahan kekejaman terhadap hewan, promosi masyarakat misionaris, perlakuan manusiawi terhadap tahanan, dan pendidikan untuk anak-anak Inggris.

Pada 1797, Wilberforce bertemu dan menikahi Barbara Spooner, dengan siapa dia memiliki enam anak. Spooner berbagi komitmennya pada tujuan sosial dan keyakinan agamanya yang mendalam, dan keduanya memiliki hubungan yang sangat penuh kasih sampai kematiannya. Sayangnya, keduanya dimakamkan di lokasi yang berbeda; William Wilberforce menikmati tempat terhormat di Westminster Abby, bersama dengan warga Inggris terkemuka lainnya, sementara istrinya dimakamkan di Kent, Inggris.

Wilberforce terlibat dalam gerakan abolisionis pada tahun 1780-an ketika ia bertemu dengan beberapa anggota terkemuka komunitas abolisionis. 20 tahun kemudian, ia adalah bagian dari aliansi abolisionis yang mensponsori dan mendorong melalui Undang-Undang Perdagangan Budak tahun 1807, yang melarang perdagangan budak di seluruh Kerajaan Inggris, meskipun tidak melarang perbudakan itu sendiri. Tindakan ini membuka jalan bagi Undang-Undang Penghapusan 1833, yang disahkan tak lama setelah kematiannya.

Pada tahun 2007, sebuah film berjudul Amazing Grace dirilis untuk memperingati 200 tahun penghapusan perdagangan budak di Kerajaan Inggris. Selain William Wilberforce, film ini juga menampilkan sejumlah tokoh terkenal dari gerakan penghapusan yang mengakhiri perdagangan kejam dalam kehidupan manusia.