Jacques Derrida adalah seorang filsuf Prancis yang dianggap sebagai bapak dekonstruksionisme. Para ahli menganggap Derrida sebagai kontributor penting bagi bidang filsafat modern dan kritik sastra. Derrida sangat mempengaruhi pembentukan teater dekonstruktif, dan karyanya memiliki konsekuensi politik yang besar pada sistem pendidikan Prancis.
Filsuf ini lahir pada tahun 1930 dari keluarga Yahudi yang tinggal di Aljazair. Alih-alih menghadiri sekolah semua-Yahudi setelah orang-orang Yahudi dikeluarkan dari sekolah umum, Jacques Derrida diam-diam menjauh dari sekolah selama setahun, membaca filsafat dan rajin bermain sepak bola. Derrida akhirnya kuliah di Universitas Harvard dan mulai mengajar filsafat di Sorbonne di Prancis.
Jacques Derrida menjadi terpesona dengan interpretasi linguistik, dan mulai menerbitkan karya teater sastra pada 1960-an. Pada tahun 1967, Derrida menerbitkan tiga buku yang akan menjadi dasar dari reputasi internasionalnya, Of Grammatology, Writing and Difference, dan Speech and Phenomena.
Karya Derrida, yang kemudian disebut dekonstruksionisme, menunjukkan bahwa dunia memiliki multiplisitas makna. Setiap individu datang ke sebuah teks dengan pengalaman dan latar belakang pribadi yang mewarnai interpretasi, dan oleh karena itu tidak ada bacaan teks yang lebih disukai daripada yang lain. Ketika diperluas di luar sastra, teori dekonstruksi datang dalam konflik langsung dengan semua sistem yang menilai beberapa hal sebagai benar dan beberapa sebagai salah. Teori dekonstruksionis Jacques Derrida dikatakan memiliki pengaruh pada pemberontakan mahasiswa Prancis Mei 1968.
Seiring karirnya sebagai penulis, guru dan dosen berlanjut, Jacques Derrida menerbitkan sejumlah besar kritik sastra, antara lain mempelajari Heidegger, Kierkegaard dan Paul Celan. Karyanya tidak dikagumi secara universal, menerima kritik keras karena mungkin sengaja dibuat tumpul dan sulit dipahami. Kritikus lain menganggap teori Derrida sangat dekat dengan anarkisme, karena mereka mempertanyakan perlunya atau kegunaan sistem terstruktur apa pun, termasuk pemerintah dan militer.
Sepanjang karirnya, Jacques Derrida sesekali terlibat dalam masalah sosial dan politik. Dia memberikan ceramah dan pidato tentang banyak topik hangat yang diperdebatkan di abad ke-20, termasuk protes terhadap Perang Vietnam, Apartheid Afrika Selatan dan hukuman mati. Salah satu karya tertulis terakhirnya adalah esai yang memprotes invasi pimpinan Amerika ke Irak pada tahun 2003.
Pada saat kematian Derrida, ia telah menerima setidaknya tujuh gelar doktor kehormatan dari universitas terkemuka Amerika dan Eropa. Jacques Derrida didiagnosis menderita kanker pankreas pada tahun 2003, dan meninggal di rumah sakit Paris pada Oktober 2004 pada usia 74 tahun. Meskipun kehidupan profesionalnya diyakini dipenuhi dengan hubungan yang tegang dengan sesama penulis, ia memiliki dampak besar pada komunitas global. teater dan teater sastra.