Seberapa Efektifkah Amitriptyline untuk IBS?

Amitriptyline adalah obat dalam kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai antidepresan trisiklik. Penggunaan medisnya lebih dari sekadar mengobati depresi, dan profesional medis terkadang akan meresepkan amitriptyline untuk IBS, atau sindrom iritasi usus besar. IBS dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada beberapa individu, dan amitriptyline mampu meredam sinyal rasa sakit yang dikirim dari saluran pencernaan ke otak.

Ada beberapa jenis IBS, yang masing-masing memiliki perawatannya sendiri, dan dikategorikan berdasarkan gejala yang dominan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi amitriptyline adalah yang paling efektif ketika kondisinya terutama berorientasi pada diare. Berbagai macam gejala fisik terlihat dalam bentuk tebu IBS Selain itu, obat ini bisa sangat berguna dalam mengobati depresi dan kecemasan yang menyertai IBS pada beberapa individu.

Sebuah penelitian yang menyelidiki kemanjuran penggunaan antidepresan ini untuk mengobati IBS yang dominan diare menemukan bahwa sekitar dua pertiga dari individu yang menggunakan amitriptyline untuk IBS melihat gejalanya hilang sepenuhnya setelah dua bulan mengonsumsi dosis rendah. Orang-orang ini tidak lagi memiliki tinja yang encer, atau perasaan bahwa mereka belum sepenuhnya buang air besar setelah pergi ke kamar mandi.

Tergantung pada tingkat keparahan gejala, dosis amitriptyline untuk IBS dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Dosis dapat mencapai 150 miligram, meskipun biasanya dimulai pada 10 mg. Studi yang menggunakan dosis tinggi awal 50 mg sampai 75 mg menunjukkan bahwa dosis ini tidak seefektif bekerja perlahan dari dosis yang lebih rendah.

Peningkatan dosis secara bertahap juga lebih mungkin untuk meminimalkan efek samping yang akan lebih terlihat dengan dosis awal yang besar dari antidepresan ini. Beberapa potensi efek samping amitriptyline termasuk efek yang mirip dengan gejala IBS, seperti sembelit, sakit perut, dan mual. Untuk alasan ini, seringkali diinginkan untuk menggunakan dosis obat yang akan mengurangi kemungkinan mengalami efek samping ini sambil tetap memungkinkan pasien untuk merasakan khasiatnya yang bermanfaat.

Menggunakan amitriptyline untuk IBS biasanya merupakan bagian dari strategi pengobatan yang lebih besar yang melibatkan komponen terapeutik lainnya. Dokter mungkin merekomendasikan perubahan pola makan, terapi khusus, dan penggunaan obat lain seperti loperamide untuk mengontrol diare. Diambil bersama-sama dengan obat lain, atau sebagai pengobatan tunggal, antidepresan ini telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk IBS, terutama bila muncul sebagai diare-dominan. Pasien dengan bentuk IBS dominan lainnya juga akan merasakan manfaat dari antidepresan ini, meskipun mereka mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan semua gejala.