Perdebatan tentang apakah Amerika Serikat harus berhenti menggunakan uang receh telah berkecamuk selama bertahun-tahun. Pembela sen berpendapat bahwa selama pajak penjualan dan harga eceran terus diberikan dalam sen, konsumen tidak boleh berhenti menggunakan sen selama transaksi. Beberapa penentang sen menyarankan bahwa harga eceran dan pajak harus dibulatkan ke atas atau ke bawah ke nikel terdekat, sehingga menghilangkan kebutuhan sen sebagai mata uang. Namun, ini hanya salvo pembuka dalam Debat Great Penny.
Ada yang mengatakan Amerika Serikat harus berhenti menggunakan sen karena biaya produksi koin sekarang lebih tinggi dari nilai koin. Bahkan US Mint mengakui bahwa biaya produksi satu sen pada tahun 2007 bisa mencapai 1.4 sen.
Uang logam tidak lagi terbuat dari tembaga murni, yang akan membuat pencetakannya menjadi sangat mahal, melainkan dari seng dan lapisan tipis tembaga.
Pendukung sen sering menyarankan bahwa pemerintah AS harus terus memproduksi koin, hanya dengan paduan logam yang lebih murah daripada seng atau tembaga.
US Mint telah memproduksi koin satu sen sejak 1793, dan akan terus memproduksi sen sampai undang-undang resmi memerintahkan penghentian. Beberapa tagihan telah diperkenalkan untuk menghentikan produksi sen, tetapi sejauh ini tidak ada yang berhasil menjadi undang-undang. Penentang penny menunjukkan bahwa anggota parlemen dari negara kaya seng atau tembaga memiliki kepentingan ekonomi dalam mengabadikan pencetakan koin yang telah lama hidup lebih lama dari kegunaannya. Bahkan beralih ke nikel lima sen, yang ironisnya dibuat terutama dari tembaga dengan lapisan seng, masih tidak akan hemat biaya, karena biaya produksi nikel bisa mencapai 7 sen.
Argumen lain yang menentang sen termasuk biaya tambahan untuk memproses sen yang digulung, waktu tambahan yang diperlukan untuk melakukan perubahan dengan sen dan kurangnya mesin penjual otomatis yang menerima koin. Mereka yang mengatakan konsumen tidak boleh berhenti menggunakan uang menunjukkan bahwa mengumpulkan pajak atau harga dengan sendirinya merupakan bentuk kenaikan pajak. Penny memang memiliki nilai nostalgia bagi banyak orang, dan menghilangkan koin sama sekali mungkin terbukti lebih mengganggu ekonomi daripada yang diantisipasi.
Negara-negara lain telah memilih untuk menghilangkan koin bernilai terendah mereka dengan sedikit atau tanpa efek buruk pada ekonomi mereka. Mempertimbangkan biaya bahan mentah, pemrosesan, dan penyimpanan sen Amerika Serikat, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan untuk menghentikan koin dari waktu ke waktu dan mendorong konsumen untuk berhenti menggunakan sen bila memungkinkan. Mungkin koin satu sen dapat dicetak menggunakan paduan logam yang lebih murah, tetapi sen Lincoln berlapis seng dan tembaga saat ini mungkin telah melampaui kegunaannya sebagai mata uang.