Faktor-Faktor Apa yang Mempengaruhi Dosis Metotreksat yang Cukup?

Dosis metotreksat yang cukup dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi spesifik obat yang digunakan untuk pengobatan, usia pasien, dan ukuran pasien. Misalnya, orang dewasa yang menggunakan obat untuk mengobati rheumatoid arthritis memerlukan dosis obat 7.5 miligram (mg) per minggu. Seorang anak yang memakai obat untuk kondisi yang sama harus diberikan antara 5 dan 15 mg pengobatan per meter persegi (m2) dalam ukuran tubuh. Dosis metotreksat yang cukup untuk orang dewasa yang menggunakan obat untuk limfoma, khususnya tumor Burkitt dalam tahap satu atau dua, adalah 10 hingga 25 mg per hari selama empat hingga delapan hari.

Faktor paling jelas yang mempengaruhi dosis metotreksat yang cukup adalah kondisi obat yang diobati. Misalnya, jika pasien dewasa menggunakan obat untuk psoriasis, dia harus diberikan antara dosis 10 dan 25 mg per minggu sampai dia merespons pengobatan. Pasien dewasa yang menjalani pengobatan rheumatoid arthritis hanya membutuhkan 7.5 mg per minggu. Dosis maksimal yang bisa diminum dalam seminggu juga ditentukan oleh kondisi. Misalnya, pasien yang menderita psoriasis dapat mengonsumsi hingga 30 mg per minggu, dan pasien yang menderita rheumatoid arthritis dapat mengonsumsi hingga 20 mg per minggu.

Pasien yang lebih tua umumnya dapat menangani dosis metotreksat yang lebih besar daripada pasien yang lebih muda, sehingga usia merupakan faktor penting dalam menentukan dosis yang cukup. Orang dewasa yang menggunakan obat untuk penyakit neoplastik dapat diresepkan apa saja mulai dari 30 mg per m2 dalam ukuran tubuh hingga 40 mg per m2 setiap minggu. Ini dapat meningkat secara dramatis, hingga 12,000 mg per m2 jika obat tersebut dikonsumsi dengan leucovorin. Anak-anak hanya dapat diresepkan antara 7.5 dan 30 mg per m2, dan pengobatan hanya dapat diberikan setiap dua minggu sekali.

Methotrexate adalah obat yang dapat memiliki banyak efek samping, dan beberapa di antaranya mungkin berakibat fatal. Obat tersebut, misalnya, dapat menyebabkan kematian atau cacat pada bayi yang belum lahir, sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Efek samping lain yang mungkin fatal termasuk penekanan sumsum tulang dan infeksi paru-paru. Sebagai akibat dari kemungkinan reaksi serius ini, dosis metotreksat hanya boleh ditingkatkan oleh seorang profesional medis, sesuai dengan respons pasien terhadap pengobatan.

Potensi bahaya yang terkait dengan pengobatan ini berarti bahwa dosis metotreksat mungkin perlu diubah tergantung pada ukuran tubuh pasien. Ini ditunjukkan oleh dosis dengan indikasi “per m2”. Alasan sederhana untuk ini adalah bahwa pasien yang lebih besar dapat menangani dosis pengobatan yang lebih besar, dan dosis yang terlalu besar dapat memiliki efek negatif pada pasien yang lebih kecil.