Bagaimana Saya Menjadi Ahli Teknologi Elektroneurodiagnostik?

Pelatihan untuk menjadi seorang teknolog elektroneurodiagnostik (END) adalah peluang yang relatif baru bagi mereka yang mempertimbangkan karir medis. Namun, permintaan akan keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk mengisi peran ini dengan cepat melampaui jumlah teknisi terlatih yang tersedia. Orang-orang ini dilatih secara menyeluruh dalam semua aspek neurofisiologi dan penggunaan peralatan medis khusus untuk mengukur dan merekam impuls listrik yang terjadi di sistem saraf otonom, perifer, dan pusat. ENDs mengumpulkan dan menganalisis data ini untuk memungkinkan ahli saraf mendiagnosis dan mengatasi berbagai gangguan neurologis, seperti migrain, epilepsi, gangguan endokrin, penyakit Parkinson dan Alzheimer. Tentu saja, END juga memenuhi syarat untuk mendeteksi cedera otak, serta menentukan kematian otak.

Sebagai spesialis peralatan medis, teknisi ini harus belajar bagaimana melakukan dan menafsirkan berbagai tes melalui peralatan berbantuan komputer untuk menjadi teknolog elektroneurodiagnostik. Salah satu tes yang paling umum dilakukan oleh ENDs adalah electroencephalograms (EEGs) untuk mengukur aktivitas otak, itulah sebabnya ENDs kadang-kadang disebut sebagai teknolog EEG. Terkait erat dengan jenis tes ini adalah polisomnogram, yang biasanya dilakukan di laboratorium tidur untuk tujuan mendiagnosis apnea tidur. END juga diminta untuk mengamati aktivitas otak dan saraf saat pasien menjalani prosedur pembedahan. Selain itu, END berpartisipasi dalam tes dan studi konduksi saraf yang dirancang untuk melacak impuls listrik yang dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan eksternal.

Pelatihan untuk menjadi teknolog elektroneurodiagnostik memerlukan ijazah sekolah menengah atas atau sederajat, diikuti dengan studi intensif selama satu hingga dua tahun di bidang neuropatologi, neurofisiologi, psikologi, aplikasi klinis, elektronik, dan ilmu komputer. Seperti disebutkan sebelumnya, ini adalah bidang yang relatif baru dan hanya ada beberapa sekolah yang memberikan pelatihan dan sertifikasi END, yang ditunjuk sebagai Komisi Akreditasi Program Pendidikan Kesehatan Sekutu (CAAHEP). Di AS, misalnya, hanya ada selusin sekolah yang terakreditasi, daftarnya dapat diperoleh dari American Society of Electroneurodiagnostic Technologists, Inc. Siswa yang beruntung ini dapat memperoleh lisensi melalui The American Board of Registration of Electroencephalographic and Evoked Potensi Teknologi (ABRET).

Seperti yang diharapkan, setelah seseorang menjadi teknolog elektroneurodiagnostik, dia kemungkinan besar akan mencari pekerjaan di rumah sakit atau pengaturan klinis lainnya. Namun, END juga diperlukan di fasilitas penelitian dan lingkungan laboratorium serupa, terutama yang memantau gangguan tidur dan pasien epilepsi. Selain itu, semakin banyak kantor dokter yang dilengkapi dengan instrumen neurodiagnostik, menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.