Sekitar 200,000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahun, sehingga mendeteksi benjolan kanker payudara sejak dini sangat penting. Salah satu cara seorang wanita dapat membantu mendeteksi benjolan kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Wanita juga harus menjalani pemeriksaan payudara klinis secara teratur untuk mencari adanya benjolan. Mammogram tahunan direkomendasikan untuk wanita di atas 40 tahun sebagai bagian dari skrining kanker payudara. Ketiga tes ini dapat membantu seorang wanita mendeteksi benjolan kanker payudara saat masih kecil dan paling mudah diobati.
Pemeriksaan payudara sendiri dapat menjadi langkah awal yang penting dalam mendeteksi benjolan kanker payudara. Inspeksi dapat membantu seorang wanita melihat adanya ketidakteraturan atau perbedaan pada payudaranya sehingga dia dapat memberitahu dokternya untuk pemeriksaan lebih dekat. Dokternya juga dapat memberi saran tentang cara terbaik untuk melaksanakan ujian. Pada dasarnya, prosedur ini dapat dilakukan dalam dua langkah. Pada langkah pertama, seorang wanita berdiri dan memeriksa payudaranya dengan melihat, dan pada langkah kedua dia berbaring dan memeriksa payudaranya dengan sentuhan.
Untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri, seorang wanita harus berdiri telanjang dada di depan cermin agar dapat melihat payudaranya. Dia harus mencari kerutan, ruam, atau kemerahan, serta menentukan apakah payudaranya memiliki kontur atau bentuk yang berbeda dari biasanya. Semua ini harus dilakukan sambil memegang lengannya di posisi yang berbeda. Misalnya, dia bisa mulai dengan tangan di sisi tubuhnya dan kemudian memegangnya di atas kepalanya.
Setelah pemeriksaan visual selesai, langkah selanjutnya adalah berbaring di permukaan yang rata dan memeriksa payudara dengan sentuhan. Untuk melakukan ini, wanita harus menggunakan bantalan pada tiga jari tangan yang berlawanan untuk meraba-raba payudara dengan gerakan searah jarum jam. Selain itu, dia harus meremas putingnya dan mencari keluarnya cairan. Selama pemeriksaan, seorang wanita mungkin menemukan benjolan, tetapi seringkali tidak bersifat kanker. Namun, jika seorang wanita mendeteksi kelainan yang tidak berubah sepanjang siklus menstruasinya, dia harus menghubungi dokternya untuk pemeriksaan lebih dekat.
Pemeriksaan payudara klinis mirip dengan pemeriksaan payudara sendiri kecuali dokter yang melakukan pemeriksaan. Disarankan bahwa wanita berusia antara 20 dan 40 tahun melakukan pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali. Wanita di atas 40 tahun harus menjalani pemeriksaan ini bersama dengan mammogram tahunan mereka, yang merupakan cara lain untuk mendeteksi benjolan kanker payudara. Selama mammogram, mesin meremas payudara hingga rata sehingga semua jaringan dapat dilihat, dan kemudian mengambil gambar payudara dengan sinar-X. Ahli radiologi mungkin meminta pasien mengubah posisi di antara gambar sehingga payudara dapat digambarkan dari sudut yang berbeda.