Miopia, juga disebut rabun jauh, adalah suatu kondisi di mana mata tidak dapat fokus pada objek yang jaraknya jauh. Ada banyak derajat miopia, dan miopia ekstrem dapat menyebabkan glaukoma atau kebutaan dalam kasus yang paling parah jika tidak ditangani. Miopia dapat dikoreksi dengan lensa kontak atau kacamata, atau jenis operasi mata khusus.
Tergantung pada situasinya, pasien dapat memilih salah satu dari tiga pilihan untuk pengobatan miopia ekstrim: kacamata, lensa kontak, atau operasi. Kacamata dan lensa kontak menggunakan lensa cembung untuk memfokuskan kembali gambar ke retina. Pembedahan digunakan untuk mengambil bentuk keratotomi radial, tetapi operasi modern untuk memperbaiki miopia parah sebagian besar adalah keratomileusis in situ yang dibantu laser, atau LASIK. Bentuk lain dari operasi korektif disebut photorefractive keratectomy, atau PRK, yang sangat mirip dengan LASIK tetapi kurang umum.
Kacamata dan lensa kontak mungkin tidak praktis, tetapi operasi membawa serta komplikasi potensialnya sendiri. Hampir satu-satunya risiko bagi pemakai kacamata adalah kemungkinan kehilangan atau memecahkannya, dan terdampar dalam situasi tanpa penglihatan yang tepat. Pemakai lensa kontak memiliki lapisan risiko tambahan karena mereka lebih rentan terhadap infeksi. Sebuah analisis tahun 2006 oleh WebMD menyatakan bahwa mereka yang menggunakan lensa kontak memiliki 1% kemungkinan terkena infeksi mata yang serius selama 30 tahun penggunaan. Komplikasi operasi LASIK sangat jarang terjadi, tetapi dapat memperburuk penurunan penglihatan.
Miopia bisa ringan, sedang, atau berat, dan derajatnya diukur dengan dioptri. Peralatan khusus memfokuskan gambar jauh pada mata dan kemudian mengukur di mana mereka mendarat. Kasus ringan dan sedang adalah -6 dioptri atau kurang, dengan miopia ekstrim menjadi kasus lebih dari -6 dioptri.
Orang dengan miopia ekstrim jauh lebih mungkin mengalami komplikasi dari kondisi tersebut. Ini termasuk ablasi retina, peningkatan kemungkinan katarak, glaukoma dan bahkan kebutaan. Miopia degeneratif terjadi ketika mata terus memanjang sepanjang hidup seseorang, membuat kondisinya semakin buruk. Sebagian besar kasus miopia ekstrem tidak bersifat degeneratif.
Rabun jauh dipahami sebagai kelainan genetik di mana gambar difokuskan di depan retina di mata, bukan langsung di atasnya. Akibatnya, seseorang tidak dapat melihat jarak jauh, dan biasanya akan menyipitkan mata untuk fokus pada objek yang jaraknya lebih dari beberapa inci. Beberapa argumen telah dibuat bahwa penyebabnya lebih lingkungan daripada genetik, dan mungkin hasil dari terlalu sering menggunakan penglihatan dekat.