Seorang fotografer yang bertekad untuk mendapatkan bidikan dapat mengatasi jarak dengan lensa teleskopik yang baik. Juga dikenal sebagai lensa telefoto, lampiran kamera ini dapat menangkap subjek yang jauh secara detail. Dengan berbagai macam jenis untuk dipilih, fotografer harus menentukan kebutuhan pemotretan biasa. Membandingkan persyaratan ini dengan kemampuan lensa, kompatibilitas, dan perbesaran adalah bagian dari solusi. Selain itu, memilih lensa teleskopik terbaik melibatkan ukuran versus transmisi cahaya, stabilitas, dan harga.
Lensa teleskopik menarik objek lebih dekat, menggunakan sifat pembesar optik melengkung. Jenis ini juga dikenal sebagai lensa telefoto dan dapat berupa jenis tetap atau zoom; lensa zoom memanjang dan memendek untuk menyesuaikan tingkat pembesaran. Pertanyaan awal yang baik adalah apakah Anda lebih suka memotret bidikan yang lebih lebar atau lebih panjang. Dengan kamera 35 milimeter (mm), lensa 105 hingga 300 mm umumnya cocok untuk bidikan genggam; lebih lama dari ini, dan Anda dapat mempertimbangkan untuk bekerja dengan tripod atau teknologi stabilisasi gambar.
Sangat penting untuk memahami aperture maksimum yang Anda butuhkan. Ini akan mempengaruhi seberapa banyak cahaya yang dapat diproses melalui tabung, dan apakah flash akan diperlukan untuk fotografi cahaya rendah. Aperture yang lebih besar biasanya memberikan lebih banyak cahaya dan depth of field yang dangkal.
Kriteria lainnya adalah panjang fokus. Tanyakan pada diri Anda seberapa jauh dan seberapa besar subjek Anda biasanya. Ini akan memungkinkan Anda untuk memilih lensa teleskopik yang dirancang untuk fungsi optimal pada jarak yang Anda inginkan.
Pertimbangkan apakah Anda lebih suka lensa teleskopik zoom atau lensa dengan panjang fokus tetap. Lensa zoom dapat menawarkan keserbagunaan dan perubahan lensa yang lebih sedikit. Namun, jenis panjang fokus tetap lebih cepat. Ini memungkinkan Anda untuk mengisolasi subjek secara dramatis dengan latar belakang yang bergerak.
Menjadi lebih cepat daripada zoom, lensa teleskopik dengan panjang tetap mungkin lebih cocok untuk potret dan fotografi bergerak. Sebaliknya, lensa dengan beberapa elemen kaca memiliki kecenderungan lebih besar untuk menimbulkan suar lensa. Semakin kompleks, semakin banyak keserbagunaan yang ditawarkan, dan semakin berat.
Selain itu, lensa zoom yang dibuat dengan banyak optik mungkin lebih rentan terhadap aberasi kromatik, atau ketidaksempurnaan, daripada lensa tetap. Dengan kedua tipe tersebut, ketajaman memainkan peran kunci dalam performa. Tingkat keserbagunaan dikombinasikan dengan kemudahan pengoperasian akan menjadi faktor. Ini juga berguna untuk memeriksa panduan pabrikan, ulasan, dan laporan pengguna untuk menilai kualitas dan kinerja gambar yang dihasilkan sebelum berinvestasi dalam lensa yang mahal. Timbang keseimbangan antara keserbagunaan lensa, konstruksi, dan hasil, dan bidik untuk jarak.